Jumat, 12 September 2025

Pesawat Sukhoi Jatuh

Sulitnya Bertahan Hidup di Gunung Salak

Puncak Salak Satu atau Puncak Manik menjadi begitu terkenal setelah jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100

Penulis: Adi Suhendi
zoom-inlihat foto Sulitnya Bertahan Hidup di Gunung Salak
TRIBUNNEWS.COM/ADI SUHENDI
Anggota TNI sedang bertugas melakukan evakuasi jenazah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Senin(14/5/2012).

Selain itu, makanan pun sangat terbatas, jumlah Tim SAR Gabungan yang berada di Puncak Manik mencapai 300 orang sementara suplai makanan tidak lebih dari itu, otomatis makanan pun menjadi sesuatu yang langka.

"Anggota di sana baru dua hari ini baru diberi satu kali bahan makanan dan sekarang sudah habis," ucap anggota TNI.

Dengarkan saja, di sana sudah berteriak-teriak ingin pulang. "Komandan pun tidak marah, karena memang kondisinya seperti ini," ucapnya.

Pada hari Minggu bantuan logistik baru tiba di Puncak Manik. Makanan kaleng, kelapa, dan air minum mineral tidak cukup untuk mensuplai Tim SAR Gabungan yang ada di Puncak Manik. Akhirnya mereka pun harus saling berbagi dengan para relawan yang baru datang.

Untuk relawan yang pulang lebih dahulu, rata-rata memberikan makanan dan minumannya terhadap orang-orang yang berada di Puncak Manik.

"Sebenarnya untuk logistik sudah disiapkan di tempat helipad (Pasir Pogor), tapi tidak tahu kenapa sampai tadi belum diangkut," kata relawan dari Pramuka Cianjur yang berjaga di tempat Helipad.

*Silakan klik di Sini untuk update berita: Pesawat Sukhoi Jatuh 

Berita Terkait: Pesawat Sukhoi Jatuh

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan