Pesawat Sukhoi Jatuh
Dinginnya Tidur di Balik Semak Puncak Manik
Ratusan anggota Tim SAR Gabungan hanya tidur di tenda-tenda darurat yang dibuat dari ponco, terpal, atau playsit.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Gusti Sawabi

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan anggota Tim SAR Gabungan hanya tidur di tenda-tenda darurat yang dibuat dari ponco, terpal, atau playsit. Namun tidak dari rombongan Pramuka Kabupaten Cianjur.
Minggu (13/5/2012), tim yang terdiri dari enam orang tersebut tidak mengira bahwa keadaan di Puncak Manik, Gunung Salak, Jawa Barat, begitu memprihatinkan.
Namun demikian, tim yang terdiri dari Reza, Wahyu, Rizal, Anwar, Rosadi, dan Dede tidak patah arang, berbekal logistik untuk dua hari hidup mereka membuat bivak alam yang terbuat dari dedaunan dan ranting-ranting pohon.
Minimal untuk menahan embun supaya tidur tidak terlalu dingin. Tetapi hujan begitu deras akhirnya dedaunan pun tidak mampu menahan air hujan di malam hari.
Tetapi mereka tetap bertahan dan bisa tidur enak. "Walau pun tidur seperti kerbau yang penting bisa istirahatn" ucap Rosadi.
Mereka sebenarnya tidak bisa berbuat banyak hanya membantu mengangkat mayat setelah diangkat dari tebing dan membuat halipad. Logistik yang serba kurang mengakibatkan mereka pulang lebih awal karena takut menjadi beban bagi orang-orang yang sudah berada di Puncak Manik.
"Kita pulang karena takut menyusahkan yang lain," ucapnya.
Baca juga: