Pemilihan Gubernur DKI
Ini Pernyataan Faisal Basri yang Bikin Istana Berang
Istana Kepresidenan RI melalui Sekretariat Kabinet (Sekkab) Dipo Alam berang. Gara-gara pernyataan Calon Gubernur DKI
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istana Kepresidenan RI melalui Sekretariat Kabinet (Sekkab) Dipo Alam berang. Gara-gara pernyataan Calon Gubernur DKI dari jalur independen Faisal Basri yang menyebut dirinya lebih banyak bayar pajak ke negara ketimbang Presiden SBY.
Di Istana Bogor Jawa Barat, Rabu (12/6/2012), Dipo Alam memberikan klarifikasi khusus soal pernyataan Faisal Basri itu.
"Dalam kampanye, jangan sampai kampanye kita itu merugikan. Kurang tepat bagi dia sendiri dimana beliau menyatakan bahwa pembayaran pajak Faisal Basri lebih tinggi dari Presiden, saya sudah kroscek hal itu adalah tidak benar," kata Dipo.
Dengan nada tinggi Dipo mengatakan."Saya koreksi saudara Faisal Basri silakan kampanye dan kampanyenya tidak berlebihan."
Diberitakan sebelumnya, calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen Faisal Basri mengklaim, dirinya membayar pajak lebih besar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Saya bayar pajak terakhir tahun lalu, PPH pribadi, sebesar Rp 314 juta, jauh lebih besar daripada SBY,” kata Faisal dalam jumpa pers usai verifikasi kekayaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kediamannya di Jl Ciasem 4 No. 22, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2012).
SBY diketahui membayar pajak Rp 127 juta selama 2007 sedangkan Faisal Basri membayar pajak 2008 sebesar Rp 250 juta.
“Sejak saya membandingkan pajak yang saya bayar dengan pajak yang dibayar SBY, sejak saat itu pula SBY tidak pernah mengumumkan berapa pajak yang dia bayar,” kata Faisal.
Terkait dengan kekayaan pada calon gubernur Jakarta, Faisal mengimbau KPUD DKI agar mengumumkan jumlah pajak yang dibayar oleh mereka.
“Nanti disandingkan dengan kekayaan mereka. Itu lebih asyik, artinya lebih memberikan sesuatu. Dia patuh nggak pada negara. Ini imbauan saya. Diterima syukur, nggak, ya nggak apa-apa, namanya juga imbauan,” kata Faisal, seraya menambahkan bahwa dirinya yakin cawagub dari kubu PDI-P Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) memiliki kepedulian yang sama soal pajak.
Faisal juga mengimbau para koruptor untuk menghentikan aksi mereka.
“Kelebihan dari pendapatan dan pengeluaran kan jadi harta. Lalu di-kroscek sama pajak. Itu nggak bisa dikorupsi, kecuali pakai cash, pakai truk ngasih uangnya. Itu yang nggak bisa dicek sama KPK,” kata Faisal.
Intinya, kata dia, para koruptor itu harus sadar kalau korupsi itu pasti ketahuan.
Dalam kesempatan itu, Faisal juga mengklarifikasi bahwa rekening hasil saweran warga atas nama dirinya memang tidak dimasukkan ke dalam laporan kekayaan ke KPK.
Rekening yang dibuat itu, jelas Faisal, untuk menampung donasi dari warga dalam memperebutkan kursi DKI 1.
KLIK JUGA: