Selasa, 7 Oktober 2025

IPW Desak Kapolda Pecat 2 Polisi Perampok Tukang Gorengan

Indonesian Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Banten memecat dua anggota polisi dari Polres Serang

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto IPW Desak Kapolda Pecat 2 Polisi Perampok Tukang Gorengan
Rahmad Hidayat/Tribunnews.com
Neta S Pane

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Banten memecat dua anggota polisi dari Polres Serang terhadap seorang penjual gorengan yang dipaksa mengaku sebagai pencopet.

Ketua Presdium Indonesian Police Watch Neta S Pane menjelaskan, Kapolda Banten harus bertanggungjawab untuk menjelaskan kasus penculikan, penyiksaan, dan perampokan terhadap Jumhani (35) yang dilakukan dua anggota Polres Serang.

"Cara-cara yang dilakukan kedua polisi tersebut sangat biadab dan merupakan kado hitam bagi HUT Polri 1 Juli mendatang," ungkap Neta kepada Tribunnews.com, Rabu (13/6/2012).

Dari laporan yang dihimpun IPW, Neta menjelaskan bahwa korban diculik dua polisi dari atas kereta api yang ditumpanginya di Stasiun Serang.

Setelah itu, korban dipukuli dan uangnya Rp 1,3 juta dirampok polisi, penjual gorengan tersebut dipaksa mengaku sebagai pencopet.

"IPW mendesak Kapolda Banten segera memecat kedua polisi tersebut. Keduanya tidak pantas lagi menjadi polisi sipil yang profesional dalam mengayomi masyarakat," katanya.

Lanjut Neta, jika cara-cara seperti itu dibiarkan, polisi-polisi monster akan terus bergentayangan meneror rakyat.

Untuk itu, IPW mendesak Kapolda Banten segera mengembalikan harta benda korban yang dirampok dua polisi tersebut, mulai dari uang Rp 1,3 juta, KTP, HP, dan dompet, karena hingga saat ini belum ada tanda-tanda harta benda korban yang dirampok kedua polisi tersebu akan dikembalikan.

"IPW mendesak Kapolri mencermati kasus perampokan yang dilakukan dua polisi ini dan segera mencopot Kapolres Serang yang tidak bisa membina anak buahnya dan membiarkan kasus perampokan terhadap rakyat kecil ini terjadi di kantornya," ungkapnya.

Bagi IPW kasus ini merupakan kado hitam bagi HUT Bhayangkara 2012 yang sangat memalukan Polri denga selalu membanggakan dirinya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

"Padahal yang terjadi di tubuhnya masih ada polisi-polisi monster yang menzalimi rakyat kecil," ungkapnya.

KLIK JUGA:

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved