Hasil Tanwir Muhammadiyah Diharapkan Jadi Solusi Bangsa
Ketua Pelaksana Tanwir Muhammadiyah Wilayah Jawa Barat, Rafani Akhyar, mengatakan,
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Pelaksana Tanwir Muhammadiyah Wilayah Jawa Barat, Rafani Akhyar, mengatakan, Sidang Tanwir Muhamadiyah akan digelar mulai Kamis (21/6/2012) hingga Minggu (24/6/2012). Permusyawaratan Muhammadiyah tertinggi tingkat nasional di bawah muktamar ini akan diikuti 310 peserta dari seluruh Indonesia.
Menurut Rafani, Sidang Tanwir Muhammadiyah ini akan menelurkan rekomendasi bagi pemerintah tentang penanganan persoalan bangsa, di antaranya peningkatan penduduk tanpa dibarengi pemerataan pendidikan, kerusakan wilayah, persoalan demokrasi yang belum tuntas, korupsi yang merajalela, bahkan moralitas penyelenggara negara yang buruk.
"Demokrasi kita hanya semakin liberal. Kebebasan yang tanpa batas hanya melahirkan sistem ekonomi kapitalis. Muhammadiyah memberikan perhatian yang besar dalam permasalahan-permasalahan ini," ujar Rafani, kemarin.
Ia menegaskan, Tanwir Muhammadiyah ini tidak akan dijadikan ajang politik praktis. Tanwir sesuai dengan namanya yang memiliki arti memberikan pencerahan, kata dia, akan lebih menitikberatkan pembahasan atau persoalan internal Muhammadiyah sekaligus perkembangan aktual di Indonesia.
Hal senada dikatakan Ketua Panitia Tanwir Muhammadiyah Pusat Dadang Kahmad. Tanwir pertama pasca-Muktamar Satu Abad di Yogyakarta ini, kata Dadang, diharapkan menjadi pemecah masalah yang dihadapi pemerintah.
"Ini tanwir kerja, tidak bicarakan politik. Dalam kaitan itu, kami juga tidak undang pemateri dari luar seperti menteri. Semua dari internal," kata Dadang kemarin.
Baca juga: