Sabtu, 23 Agustus 2025

Ketika Anggota DPR Semangat Membahas Kondom

Masalah kondom pun jadi perguncingan di Gedung Dewan Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Ketika Anggota DPR Semangat Membahas Kondom
Sehat News
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebulan dilantik, Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi bikin gebrakan. Idenya membagi-bagikan kondom bagi pelajar mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan, terutama anggota DPR.

Masalah kondom pun jadi perguncingan di Gedung Dewan Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Ada anggota Dewan yang setuju, namun mayoritas anggota Dewan menolak ide itu, dengan alasan seperti melegalkan praktek free seks (seks bebas) di kalangan pelajar.

Tanggapan soal kondom tak hanya datang dari anggota Dewan asal partai politik berbasis nasional seperti PDIP, Golkar, dan Demokrat. Kader dari partai politik berbasis Islam seperti PPP dan PKS, juga bersemangat menolak ide Menkes.

"Sosialisasi kondom bagi remaja di tengah minimnya pendidikan agama, moral, dan reproduksi sehat, maraknya tayangan pornografi, keterbatasan sarana olahraga dan berkesenian, perlindungan dan penegakan hukum yang lemah, justru akan menyuburkan praktik seks bebas di kalangan remaja yang kini kian permisif," kata Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saefuddin, dalam rilisnya ke Tribunnews.com, Senin (26/6/2012).

Politisi PDIP yang juga Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, persoalan sosialisasi kondom bukan hal yang urgen untuk dibahas.

"Sebab, seakan-akan melegitimasi anak-anak boleh melakukan pergaulan bebas. Kalau kemudian kondom disosialisasikan kepada siswa, ini legitimasi baru untuk mereka melakukan hal-hal di luar norma keagamaan," ujar Pramono.

Hari ini, Menkes mengadakan rapat kerja dengan koleganya, Komisi IX DPR. Rapat berlangsung dalam suasana yang agak berbeda. Sebab, banyak di antara anggota Dewan mempersoalkan pengadaan kondom. Para anggota Dewan begitu 'bersemangat' membahas kondom.

Indra dan Arif Minardi, dua politisi PKS ini mempertanyakan pengadaan kondom kepada Menkes. Mereka menolak ide Menkes dan menyebutnya tak pantas kebijakan itu diterapkan.

Indra mengatakan, alasan Menkes membagikan kondom kepada pelajar untuk menghindari penyebaran HIV/AIDS, tidak tepat.

"Dari kacamata awam saya, yang menjadi prioritas seorang menteri yang memiliki kepedulian dan empati dalam penyebaran HIV/AIDS harusnya program utama, seharusnya bagaimana menanggulangi penyakit ini karena narkoba suntik, bukan kondom," tuturnya.

Indra menangkap kesan, Menkes hendak melegalkan seks bebas di kalangan remaja.

"Yang harusnya dilakukan adalah bagaimana ada upaya lebih lanjut untuk mengantisipasi persoalan itu. Karena itu, saya menolak tegas dan mengecam kampanye kondomisasi," tambahnya. (*)

BACA JUGA

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan