Calon Presiden 2014
Tokoh Populer, Sedikit yang Memilih
Hasil survei itu menunjukkan banyak tokoh populer yang ternyata tidak disukai oleh masyarakat Indonesia.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei tantangan calon presiden populer dua tahun menjelang Pilpres 2014. Hasil survei itu menunjukkan banyak tokoh populer yang ternyata tidak disukai oleh masyarakat Indonesia.
Survei yang dilakukan dengan 1219 responden dan dimulai dari 20 Juni sampai 30 Juni 2012 ini menggunakan metode wawancara yang dilakukan secara random dengan margin of error sebesar 3 persen.
"Hasil temuan kami terdapat beberapa tokoh nasional yang dikenal cukup luas seperti Megawati, Prabowo, Aburizal, Sultan, Anas dan Hatta Rajasa, namun tokoh populer tersebut, tingkat aksepbiitas (kesukaan) publik terhadap tokoh-tokoh tersebut tidak setinggi dengan popularitas mereka," ujar CEO SMRC, Grace Natali, di Hotel Four Seasons, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (8/7/2012).
Grace menambahkan alasan dari sedikitnya responden yang memilih tokoh-tokoh tersebut disebabkan karena banyak tokoh nasional yang dikenal dinilai kurang memenuhi kriteria kualitas nasional.
"Aburizal dinilai sebagai calon presiden yang dalam persepsi pemilih dinilai hampir di semua kualitas personal. Sementara untuk Prabowo dinilai lemah dalam integritas dan empati dibanding Megawati," jelas Grace.
Dengan masih banyaknya kelemahan dari para tokoh nasional yang ada, membuat 60 persen masyarakat Indonesia belum menentukan pilihannya. Diantara nama tersebut, apabila Pemilihan Presiden dilakukan hari ini maka Prabowo akan menjadi pemenang.
"Dengan masih rendahnya tingkat kesukaan masyarakat, tokoh yang akan dipilih adalah Prabowo dengan 10,6 persen. Ini tentu masih belum cukup signifikan untuk memperoleh legitimasi dari rakyat," ucapnya.
Hasil temuan survei ini mengindikasikan bahwa rakyat sedang menunggu tokoh yang dinilai lebih bisa dipercaya, lebih tegas dalam memimpin, lebih punya empati kepada rakyat, dan lebih kompeten.
baca juga: