Bhatoegana: Menginterupsi Pidato SBY Biar Tenar
Sutan Bhatoegana mengatakan menginterupsi pidato Presiden SBY 16 Agustus sama saja tidak menghormati acara Kenegaraan.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Sutan Bhatoegana Siregar (SBS), mengatakan jika ada anggota DPR yang menginterupsi Presiden SBY saat pidato Kenegaraan 16 Agustus nanti maka itu sama saja anggota Dewan itu tidak menghormati acara Kenegaraan.
"Saya kira kita sudah sepakat untuk menghormati acara Kenegarawanan itu," kata Bhatoegana ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (12/8/2012).
Menurut dia, anggota Dewan yang akan menginterupsi sepertinya ingin cari panggung (ingin tenar). "Nah siapa saja yang ingin cari panggung pada saat itu, pastilah nantinya siap-siap akan mendapat kecaman dari rakyat Indonesia," kata Bhatoegana.
Dikatakan apapun maunya wakil rakyat itu, pastilah ada tempatnya yang pas untuk bertanya kepada Presiden yang sudah diatur UU dan Tata Tertib DPR.
"Dan rakyat juga akan selalu hormat kepada siapa saja yang menghormati Presidennya," kata Bhatoegana.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat menegaskan pidato Kenegaraan Presiden SBY 16 agustus mendatang di DPR rawan diinterupsi oleh Anggota DPR.
"Anggota DPR akan mempertanyakan sengketa Polri dan KPK dalam kasus kasus simulastor SIM Polri," kata Martin.
Memang sudah menjadi konvensi kenegaraan, setiap tanggal 16 Agustus, Presiden menyampaikan pidato kenegaraan didepan Sidang Paripurna DPR dan DPD.
Pada Kamis 16 Agustus 2012 yang akan datang Presiden juga dipastikan akan berpidato, menyampaikan usaha-usaha yang dilakukan Pemerintah selama satu tahun ini diberbagai sektor.
"Salah satu tentunya dibidang hukum, kata Martin.
Dikatakan kasus korupsi yang banyak menjerat pejabat pemerintah di pusat dan daerah diharapkan akan disampaikan Presiden.
(Aco)