Jumat, 22 Agustus 2025

Kerusuhan Sampang

Komnas Perempuan Kecam Pelaku Kekerasan di Sampang

Komnas Perempuan mengecam kekerasan di Sampang lantaran dalam aksi kekerasan tersebut, wanita juga menjadi korban secara tidak langsung.

zoom-inlihat foto Komnas Perempuan Kecam Pelaku Kekerasan di Sampang
SURYA/Muchin Rasyid
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi kekerasan terhadap aliran agama tertentu kembali terjadi. Peristiwa tersebut dikecam keras oleh Komnas Perempuan lantaran dalam aksi kekerasan tersebut, wanita juga menjadi korban secara tidak langsung.

"Mengecam keras para pelaku kekerasan atas nama apapun, karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, Pancasila dan UUD 45," ujar Wakil Pimpinan Komnas Perempuan sesuai siaran pers yang diterma Tribunnews.com, Senin (27/8/2012).

Komnas Perempuan juga menyampaikan rasa prihatin dan duka yang mendalam terhadap korban kekerasan yang terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur kemarin.

"Duka dan empati terhadap korban meninggal dunia, luka-luka, pembakaran, dan lain-lain. Banyak perempuan dan anak harus berjuang sendiri menyelamatkan nyawa keluarganya," kata Masruchah.

Diberitakan sebelumnya, insiden penyerangan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB dan menurut versi polisi pukul 11.00 WIB, bermula saat keluarga pimpinan Islam Syiah, Ustadz Tajul Muluk, hendak mengunjungi Tajul Muluk yang dipenjara di Lapas Sampang karena kasus penistaan agama.

Dalam perjalanan, mobil yang dikendarai keluarga Ustadz Tajul Muluk dicegat sekelompok pengendara motor yang mengolok-olok keluarga itu sebagai penganut ajaran sesat.

Akibat gangguan dari kelompok bersepeda motor itu, keluarga Tajul mengurungkan rencana berkunjung ke Lapas Sampang. Akan tetapi aksi kelompok orang bersepeda motor tersebut tidak sampai disitu saja.

Para pengendara motor itu terus membuntuti keluarga Ustadz Tajul hingga ke rumah mereka di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.

Kemudian, massa dengan membawa bersenjata tajam mendatangi perkampungan warga Syiah di Dusun Nanggernang dan membakar sebagian rumah pengikut aliran itu.

Sekitar seribu warga bersenjata tajam mengepung pengikut kelompok Islam Syiah. Petugas dari kepolisian Polres Sampang berupaya menghentikan aksi itu dengan menurunkan petugas gabungan dan meminta bantuan TNI.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan