Kerusuhan Sampang
Menag: Tidak Ada Pembiaran Pihak Keamanan di Sampang
Pemerintah menegaskan tidak benar bahwa pihak keamanan melakukan pembiaran dan terlambat mengantisiapsi aksi kekerasan
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menegaskan tidak benar bahwa pihak keamanan melakukan pembiaran dan terlambat mengantisiapsi aksi kekerasan di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Minggu lalu.
Hasil peninjauan, pemerintah yang diwakili Menteri Agama, Suryadharma Ali, Kapolri, Pangliman TNI, dan Kepala BIN, hal itu bisa dibuktikan.
Menag menuturkan peninjauan ke lokasi konflik, menunjukan pihak keamanan tidak melakukan pembiaran. Bekas-bekas konflik buktinya, bahwa masih ada rumah kelompok Syiah yang tidak turut terbakar dan terkena amuk massa.
"Sesungguhnya pihak keamanan telah bekerja sebagaimana mestinya. Artinya tidak ada pembiaran dan tidak juga ada keterlambatan dalam penanganan," tegas Menag, dalam konferensi pers, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/8/2012).
"Hal ini bisa dilihat, pertama ada sekelompok rumah yang dibakar, tapi ada 3 rumah yang tidak dibakar. Artinya tidak sempat dibakar karena dapat dicegah pihak keamanan," tandasnya.
Selain itu, dari total rumah milik warga syiah yakni kurang lebih 80 rumah, yang terbakar 37. Tegas dia, itu artinya pihak kemanaan sudah melakukan pencegahan supaya tindakan kekerasan dan pembakaran rumah tidak meluas.
Lalu, terangnya mengenai relatif banyaknya rumah yang terbakar, Menag menegaskan sulitnya medan untuk ditempuh dan ke lokasi sendiri hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor. Pun, rumah-rumah tersebut terbuat dari bahan yang mudah terbakar, yakni bilik.
Baca Juga: