Jumat, 22 Agustus 2025

Kerusuhan Sampang

Polisi Hanya Menonton Saja Konflik di Sampang

Intelektual Muslim asal Madura, Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa sebenarnya orang Madura takut terhadap Ulama dan Kepolisian.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Polisi Hanya Menonton Saja Konflik di Sampang
AFP/STR
Dua orang pria merusak dan membakar sebuah rumah saat terjadi kerusuhan di Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu (26/8/2012). Dua orang tewas, puluhan luka-luka, beberapa rumah hangus dibakar, dan ratusan warga pengikut Syiah terpaksa mengungsi akibat peristiwa tersebut. AFP PHOTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Intelektual Muslim asal Madura, Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa sebenarnya orang Madura takut terhadap Ulama dan Kepolisian. Jika Ulama sudah berkotbah dan Polisi bertindak, mereka akan patuh.

"Orang Madura itu takut sama Ulama dan Polisi," ujar Zuhairi dalam dialog Polemik bertajuk "Kekerasan dan Komnas HAM" yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2012).

Disini Zuhairi ternyata lebih mengkritisi dari segi kepolisian. Menurut Zuhairi, pasti pada saat konflik terjadi, aparat kepolisian tidak melakukan tindakan apa-apa sehingga konflik semakin parah dan menewaskan salah satu warga.

Pernyataan Zuhairi ternyata ada betulnya. Menurut laporan dari rekannya yang berada di Sampang ketika konflik terjadi, polisi terlihat hanya duduk-duduk saja dan menonton.

"Saya yakin polisi tidak lakukan sesuatu di Sampang. Bahkan, teman-teman di lapangan itu bilang polisi duduk-duduk dan hanya jadi penonton. Sama seperti kasus di Cikeusik," kata Zuhairi.

Untuk itu, lanjut Zuhairi, sebaiknya Polisi menemukan kebenaran laporan rekannya itu dan segera melakukan evaluasi sehingga kedepannya, jika ada konflik serupa terjadi polisi bisa melakukan tindakan yang responsif.

Baca Juga:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan