Penembakan Solo
Pengamat Intelijen: Remaja Dipilih Karena Tak Ada Tanggungan
Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai aksi teroris menyerang pos polisi karena minimnya

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai aksi teroris menyerang pos polisi karena minimnya petugas di tempat tersebut. Dengan menyerang pos polisi, mereka yakin tidak ada serangan balik.
"Kan aparat sedang berkonsentrasi pada pengamanan lebaran, sehingga petugas yang berjaga di pos polisi memang sedikit," kata Wawan ketika dihubungi, Minggu (1/9/2012).
Wawan mengatakan misi tersebut sudah dipersiapkan dengan matang. Walaupun orang-orang baru sebagai pelaku. Wawan mengungkapkan pelaku tergabung dalam jaringan teroris yang sudah lama.
Ia mengungkapkan telah terjadi pola terorisme dari menggunakan bahan peledak ke penembakan dengan sasaran terarah. "Sasaran mereka memang aparat kepolisian dan langsung menembak mati sasarannya," katanya.
Sementara mengenai umur pelaku yang masih tergolong remaja atau ABG, Wawan mengatakan pola terorisme itu sudah terjadi sejak tahun 2006. Remaja dipilih karena mereka tidak ada tanggungan keluarga sehingga bisa melancarkan aksinya dengan baik. Sementara, kelompok tua bertugas merekrut pelaku-pelaku baru.
"Anak muda direkrut karena mereka tidak punya tanggungan sehingga bisa all out untuk melakukan aksinya," katanya.
Seperti diketahui dalam aksi baku tembak di Jalan Veteran, Surakarta, Jumat (31/8/2012) malam. Dalam penyergapan tersebut anggota Densus 88 Anti Teror Polri Bripda Suherman tewas terkena tembakan teroris, sementara anggota terori Farhan dan Mukhlis pun tewas diterjang peluru petugas. Satu orang komplotan teroris berinisial B kini menjalani pemeriksaan setelah ditangkap tadi malam.
Pelaku teror yang dibekuk tersebut terlibat dalam sejumlah aksi teror di Solo. Sebelumnya menjelang lebaran, Solo dua kali mendapatkan teror secara berturut-turut.
Peristiwa pertama, Jumat (17/8/2012) dini hari terjadi aksi tembakan membabi buta. Dua orang dengan menunggangi satu sepeda motor melakukan penembakan ke arah Pospam 05 yang digunakan untuk Operasi Candi Ketupat (OCK) 2012 yang terletak di Serengan, Solo. Akibat penembakan tersebut dua polisi mengalami luka tembak.
Kemudian pada Sabtu (18/8/2012) pukul 23.32 WIB terjadi pelemparan granat terhadap Pos Pengamanan Lebaran di Pos Gladag, Solo. Aksi teror tersebut dilakukan dua orang tak dikenal dengan berboncengan melempar granat ke arah pos pengamanan Lebaran yang berlokasi di bundaran Gladag, di Jalan Jenderal Sudirman, Solo.
Belum juga terungkap dua kasus teror tersebut, Kamis (30/8/2012) malam, sekitar pukul 21.00 WIB kembali terjadi aksi penembakan terhadap anggota kepolisian yang sedang berjaga di Pos Polisi Singosaren akibat satu anggota polisi terluka dan satu tewas akibat diterjang peluru pelaku penembakan.
REGIONAL POPULER