Anggaran
Gerindra: Anggaran BIN Rp 1,4 Triliun Tidak Cukup
Anggaran untuk Badan Intelijen Negara (BIN) saat ini sebesar Rp1,4 triliun dalam APBN 2012 atau naik sekitar Rp 500 miliar dibandingkan APBN 2011
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggaran untuk Badan Intelijen Negara (BIN) saat ini sebesar Rp1,4 triliun dalam APBN 2012 atau naik sekitar Rp 500 miliar dibandingkan APBN 2011 sebesar Rp 900 miliar. Namun anggaran sebesar itu oleh Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani, masih belum cukup untuk BIN.
"Perlu ditambah karena itu jauh dari cukup," kata Muzani di gedung DPR RI Jakarta, Senin (10/9/2012).
Sekjen Partai Gerindra ini menegaskan penambahan anggaran BIN perlu dilakukan mengingat beban kerja BIN yang terbilang begitu berat, terutama maraknya aksi terorisme belakangan ini.
"Kalau soal anggaran, Komisi I DPR RI tidak keberatan untuk menambahkan anggaran guna peningkatan efektifitas koordinasi. Komisi I sudah memberikan lampu hijau untuk itu karena intelijen bertindak secara tiba-tiba, karena sifat pekerjaannya dan kita pahami itu," kata Muzani.
Menurut dia penambahan anggaran diperlukan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) BIN terutama dalam menjalankan tugasnya mendeteksi dini setiap peristiwa yang merugikan banyak orang.
"Kita inginkan peningkatan SDM intelijen di seluruh Indonesia supaya ada kecepatan dan ada akurasi terhadap semua yang didapat BIN. Semua itu tentunya memerlukan SDM yang bagus dan pastinya membutuhkan anggaran besar," kata Muzani.
Klik:
- Panda Nababan Digantikan Irmadi Lubis di DPR
- Ahli: Pertemuan Calon Pejabat dan Anggota DPR...
- Tangkal Aksi Teror, DPR Setuju Jika Anggaran ..