Senin, 8 September 2025

Mantan Gubernur DKI Meninggal

Wiyogo Tidak Malu Berguru kepada Cucu

Di usia senjanya, Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto seakan tak mau ketinggalan infomasi.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-inlihat foto Wiyogo Tidak Malu Berguru kepada Cucu
NET
Wiyogo Atmodarminto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di usia senjanya, Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto seakan tak mau ketinggalan infomasi.

Ia senantiasa belajar dan mengikuti perkembangan dunia teknologi informasi. Gubernur DKI Jakarta ke-12 mempelajari bagaimana penggunaan laptop, ipad, dan iphone.

Seusai menjabat menjadi gubernur DKI Jakarta pada 1992, ia hidup berdama istri tercintanya, Rubby Neta, di Jalan Banyumas No 11, Menteng, Jakarta Pusat.

Meski begitu, semangatnya untuk mengabdi kepada negara tidak pernah putus. Setelah tak lagi aktif dalam pemerintahan, ia fokus pada kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, seperti aktif di organisasi OISCA dan Taman Siswa.  

Dalam keluarganya, Wiyogo tetap menjadi simpul keluarga. Seakan menjadi sebuah kebiasaan, setiap akhir pekan Wiyogo selalu berkumpul bersama anak, menantu,  cucu, dan cicit di rumahnya.

“Setiap minggu atau weekend kami selalu kumpul keluarga di rumah Jakarta (Rumah Wiyogo),” ucap menantu Wiyogo, Giwo Rubianto Wiyogo saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, seusai pemakaman almarhum Wiyogo, Sabtu (20/10/2012).

Wiyogo semasa hidupnya sangat dekat dengan cucu-cucunya. Meski usianya tak lagi muda, ia bisa begitu dekat dengan cucunya.

Ia biasa menonton sepakbola di televisi dengan cucu-cucunya. Sehingga, obrolan-obrolan tentang pertandingan sepakbola antara Wiyogo dengan cucunya menjadi perekat keluarga.

“Beliau selalu mengayomi keluarga, meskipun anak-anaknya sudah besar, selalu dinasihati beliau. Menurutnya, meskipun aktivitas kita begitu sibuk, tapi tetap harus seimbang, jangan ada yang ditinggalkan,” ungkapnya.

Kakek tujuh cucu, dikatakan Giwo, dalam keluarga almarhum Wiyogo senantiasa menanamkan kejujuran kepada keluarganya. Sebagai orang yang pernah hidup dan berjuang di masa kemerdekaan, sikap disiplin dan pantang menyerah senantiasa ia tunjukkan dan tanamkan kepada keluarga.

“Ia selalu menekankan tidak boleh ada kata putus asa, perjuangan itu harus ditanamkan betul,” ujarnya.

Giwo berkisah, Wiyogo senantiasa belajar tentang teknologi informasi yang berkembang saat ini. Bagi orang yang sudah sepuh, mungkin sangat sulit menggunakan gadget dan smart phone. Namun, Wiyogo seakan tak mau kalah dengan anak muda sekarang.

Ia tidak malu berguru pada cucunya, Adito Wirbianto dan Ardi Amandianto. Setiap ada sesuatu yang tidak dimengerti, Wiyogo senantiasa memanggil kedua anak Giwo.

“Kedua cucunya tersebut selalu dipanggil ‘guru ku’,” kenang Giwo.

Setiap kali pria yang akrab dipanggil Pak Wi mampu menggunakan sesuatu yang diajarkan cucunya, pasti ia akan mengirim SMS kepada Giwo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan