Jumat, 22 Agustus 2025

Ledakan di Poso

Polri Duga Teror di Poso Terkait Jaringan Santoso Cs

Polri mendeteksi sejumlah orang yang sengaja ingin kondisi keamanan di Poso kembali bergejolak seperti sedia kala dengan melakukan aksi-aksi

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Polri Duga Teror di Poso Terkait Jaringan Santoso Cs
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Boy Rafli Amar

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mendeteksi sejumlah orang yang sengaja ingin kondisi keamanan di Poso kembali bergejolak seperti sedia kala dengan melakukan aksi-aksi teror yang belakangan ini terjadi.

"Ada indikasi-indikasi yang kita lihat memprovokasi dan juga indikasi melakukan penyerangan atau menjadikan petugas sebagai target. Inilah fakta-fakta sementara yang kita lihat," ungkap Kepala Biro Penerangan Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/10/2012).

Menurut Boy, tim kepolisian saat ini masih bekerja di wilayah Poso untuk melakukan analisis dan penyelidikan lebih lanjut terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas rentetan teror di Poso.

Namun, Boy belum mau mengaitkan antara peritiwa bom di pos polisi lalu lintas Poso dengan tewasnya dua orang polisi di Tamanjeka, Poso.

"Kalau diduga terkait kita belum bisa jawab, apakah terkait langsung. Tapi ada peristiwa pembunuhan kepolisian," ucapnya.

Terang Boy, bom tersebut diduga kuat berkaitan dengan sejumlah orang yang selama ini diamankan pihak kepolisian terkait kasus teror di sejumlah tempat.

"Ada pengamanan terhadap orang-orang yang diduga, dicurigai, adanya pendatang, bukan berasal dari Poso. Ada pihak-pihak yang kita lihat ingin menimbulkan suasana kekacauan atau bentuk konflik baru di Poso yang dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari luar. Ini sangat kuat kita lihat," ungkap Boy.

Mabes Polri mengimbau kepada semua pihak, khususnya masyarakat di Poso untuk bekerja sama guna meredam provokasi yang diduga dilakukan kelompok teroris yang melakukan pelatihan di Poso selama ini.

"Jadi kami berharap kita bisa bekerja sama, terutama untuk bagaimana kita identifikasi terhadap mereka yang kita duga sebagai pelaku yang selama ini teridentifikasi, ya katakanlah orang-orang yang menjadi target operasi kepolisian. Khususnya mereka yang masih DPO dan memiliki keterkaitan dengan beberapa peristiwa yang terjadi di Poso. Seperti DPO kita atas nama Santoso," ungkapnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan