Jumat, 22 Agustus 2025

Ledakan di Poso

Diduga Murid Azahari di Balik Ledakan Pospol Poso

Selain Santoso, polisi menduga ada tokoh lama yang menjadi dalang di balik pembunuhan dua polisi dan ledakan bom di Poso

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Diduga Murid Azahari di Balik Ledakan Pospol Poso
Tribun Kaltim/NEVRI
Yuardi (bertopi baju hitam motif garis) dikawal ketat anggota Densus 88 dan pengamatan Polisi, dari Polsek Loa Janan Ilir Kutai Kartanegara menuju ke mobil selanjutnya di bawa ke Bandara Sepinggan Balikpapan untuk diterbangkan ke Mabes Polri Jakarta, Senin (13/6/2011) Faisal yang tinggal di jalan Mulawarman Loa Duri Ilir diringkus Anggota Densus 88 diduga terkait jaringan teroris Poso. (TRIBUN KALTIM/NERIANTO HP)

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selain Santoso, polisi  menduga ada tokoh lama yang menjadi dalang di balik pembunuhan dua polisi dan ledakan bom di Poso, Sulawesi Tengah, baru-baru ini.
 
Nama Upik Lawanga alias Taufik Buraga merupakan DPO kepolisian sejak 2006 silam, mencuat ke permukaan. Taufik merupakan murid langsung Dr Azahari dan mempunyai keahlian dalam membuat bom termos.
 
“Taufik Buraga juga termasuk perakit bom,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2012).

Menurut jenderal polisi bintang satu ini, Taufik memang selama ini diburu karena keterlibatannya dalam aksi teror di Poso pada
28 Mei 2005. Saat itu dua bom meledak secara berentet di Pasar Tentena. “Dia sebagai perakitnya,” ujar Boy.
 
Melihat cara ledakan bom di Pos Polisi Lalu Lintas dimana ledakan terjadi dua kali dan berentetan, tentu saja memiliki kemiripan dengan cara penggunaan bom di Pasar Tentena. Sehingga kepolisian menduga kuat ada nama Taufik dibalik sejumlah aksi teror di Poso belakangan ini. “Patut diduga (Taufik di balik  bom di Poso),” ungkap Boy.

Teror di Poso diawali dengan pencarian dana untuk melakukan kegiatan pelatihan militer. Pada waktu yang lalu Densus 88 Anti Teror Polri menangkap Rizki Gunawan yang berhasil membobol situs investasi sebesar Rp 7 miliar. Pada saat itu Rizky menggelontorkan uang Rp 500 juta untuk biaya pelatihan militer di Poso.
 
Kemudian, dari hasil pelatihan militer saat itu, berdasarkan orang-orang yang ditangkap sebelumnya di Solo, Baderi cs, ternyata jebolan Poso tersebut mempunyai kemampuan merakit bom. “Di antara mereka-mereka yang ditangkap itu, ada juga yang perannya perakit (bom), dengan bukti ditemukannya (bom) di kediaman mereka,” ungkapnya.
 
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan