Rabu, 13 Agustus 2025

Oknum DPR Minta Jatah

Dahlan Iskan Revisi Surat Dugaan Oknum DPR Pemeras

Badan Kehormatan (BK) DPR menggelar rapat internal guna membuka surat dari Dahlan Iskan. Ketua BK M Prakosa mengakui pihaknya

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Dahlan Iskan Revisi Surat Dugaan Oknum DPR Pemeras
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Mantan Dirut PLN yang kini menjabat Meneg BUMN, Dahlan Iskan, saat menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2012). RDP yang juga dihadiri Ketua BP Migas, R Priyono, Menteri ESDM, Jero Wacik, dan Dirut PLN, Nur Pamudji, meninta penjelasan dan verifikasi kepada mantan Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, atas audit Badan Pemeriksa Keuangan, terkait temuan inefisiensi PLN sebesar Rp37 triliun. TRIBUN/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR menggelar rapat internal guna membuka surat dari Dahlan Iskan. Ketua BK M Prakosa mengakui pihaknya telah menerima sudah Dahlan Iskan kemarin, Senin (12/11/2012).

"Telah kami buka tadi. Isinya adalah revisi terhadap nama-nama yang sudah dilaporkan," kata Prakosa.

Ia mengatakan dengan adanya perubahan tersebut, BK berencana untuk kembali memanggil Dahlan Iskan untuk memberikan penjelasan tambahan.

Prakosa mengatakan usai reses pihaknya akan menggelar sidang etik BK secara maraton. "Mulai dari pemanggilan  Direksi BUMN yang telah disebut Bapak Dahlan Iskan, sekaligus nama-nama anggota dewan terkait dan pihak-pihak lain yang terkait," kata Prakosa.

Ketika ditanyakan apakah revisi itu berarti menambah atau mengurangi jumlah anggota DPR yang diduga memeras, Prakosa enggan mengungkapkan. Ia hanya mengatakan bahwa tidak ada tambahan baru dari surat Dahlan.

"Perubahan itu ada sifatnya perubahan nama dan pengurangan nama. Saya tidak ingin menyampaikan. Revisi terhadap laporan kedua yaitu 5 nama hari Rabu kemarin. Kemudian kemarin kami menerima surat lagi terkait revisi nama. BK bukan badan yg lakukan korespondensi," ungkapnya.

BK merencanakan pemanggilan Dahlan Iskan pada 19 November 2012 termasuk tiga direksi BUMN. Saat pertemuan Dahlan juga akan ditanya alasannya merevisi surat sehingga dicap inkonsistensi.

"Semua akan kita tanyakan karena sesuatu yang serius," tukasnya.

Klik:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan