Sabtu, 27 September 2025

Dugaan Korupsi di PLN

Dahlan Iskan Tak Bisa Jelaskan Angka Pasti Inefisiensi PLN

Menteri BUMN Dahlan Iskan diminta mengungkap inefisiensi PLN sesuai data yang didapatkan. Namun, Dahlan tidak bisa menjelaskan kerugian

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Dahlan Iskan Tak Bisa Jelaskan Angka Pasti Inefisiensi PLN
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Menteri ESDM, Jero Eacik (kiri), dan Mantan Dirut PLN yang kini menjabat Meneg BUMN, Dahlan Iskan (kanan), saat menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2012). RDP yang juga dihadiri Ketua BP Migas, R Priyono, dan Dirut PLN, Nur Pamudji, meninta penjelasan dan verifikasi kepada mantan Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, atas audit Badan Pemeriksa Keuangan, terkait temuan inefisiensi PLN sebesar Rp37 triliun. TRIBUN/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan diminta mengungkap inefisiensi PLN sesuai data yang didapatkan. Namun, Dahlan tidak bisa menjelaskan kerugian pasti diluar audit BPK senilai Rp37,6 Triliun.

Anggota Komisi VII Alimin Abdullah sempat bertanya kepada Dahlan Iskan sebagai mantan Dirut PLN. Pasalnya, Dahlan sempat menyebut bahwa kerugian PLN lebih tinggi dari audit BPK.

Untuk itu, Alimin meminta Dahlan mengungkap angka pasti dari inefisiensi PLN tersebut. "Bapak ingin bersih dan memperbaiki negara, kalau temuan BPK kecil, dan kenyataannya jauh lebih besar, tandanya bapak tahu, wajar karena dirut, nah berapa besar? Karena bapak tahu, engga mungkin seorang menteri iseng," katanya.

Politisi PAN itu juga menuturkan bahwa BPK menerjunkan 50 auditor untuk melakukan audit inefisiensi PLN. "Apa 50 auditor kurang jeli, apa yang kurang, jadi siapa yang kurang, BPK, saya yang bodoh, atau pintarnya PLN, kalau beliau (Dahlan) bisa menceritakan kita tak perlu audit mahal-mahal," katanya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Dahlan mengatakan ucapan kerugian PLN lebih besar dari Rp37,6 triliun sudah sempat dilontarkan jauh hari. Ia pun mengaku akan meminta sekretariat Komisi VII karena dahulu sudah mempersoalkan inefisiensi PLN tersebut.

"Jumlahnya harus dihitung, itu tidak baru, saya sejak dirut PLN, mengungkapkan PLN terlalu banyak salah makan, pembangkit gas dijalankan dengan BBM," tuturnya.

Alimin kemudian terus mendesak Dahlan Iskan untuk mengungkapkan jumlah pasti kerugian tersebut.

"Saya kira harus menghitung ulang, saya bukan lembaga audit," kata Dahlan.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan