Konflik Partai NasDem
Hary Tanoe Dinilai Tidak Tepat Masuk PAN
Mundurnya Hary Tanoe dari Partai NasDem membuat partai politik membuka pintu. Namun PAN mengaku Bos MNC itu tidak tepat masuk PAN.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Gusti Sawabi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mundurnya Hary Tanoesoedibjo dari Partai NasDem membuat partai politik membuka pintu. Namun, Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku Bos MNC itu tidak tepat masuk PAN.
Wasekjen PAN Teguh Juwarno mengaku partainya belum berkomunikasi dengan Hary pascakeluarnya dari Partai NasDem. "Sampai saat ini kami belum ada komunikasi dengan Hary Tanoesoedibjo. Melihat karakter dan pendekatan dia dalam masuk ke partai, saya kira PAN bukan partai yang tepat untuk dia," kata Teguh di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/1/2013).
Meskipun Hary Tanoe mundur, PAN menilai NasDem tetap menjadi ancaman di Pemilu 2014. "Sampai saat ini kita menganggap semua partai yang lolos verifikasi adalah rival untuk memperebutkan suara pemilu 2014," katanya.
Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) enggan berkomentar mengenai konfli yang terjadi di NasDem. Ketua DPP PPP Arwani Thomafi menilai pemilu dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui proses demokratisasi.
"Itu yang terpenting. Kompetisi yang disediakan dalam demokrasi adalah ruang untuk berbuat yg terbaik dan dipilih oleh rakyat," ujarnya.
Lalu apakah PPP melihat NasDem sebagai ancaman di 2014?
"PPP tidak melihat ancaman itu. Beda pangsa pasarnya," ujarnya.