Sabtu, 4 Oktober 2025

Luthfi Hasan Ishaaq Beli 5 Rumah Mewah dalam 3 Tahun

Ahmad Zaky bukan sebatas sopir buat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq

Editor: Rachmat Hidayat
WARTA KOTA/Henry Lopulalan
Ilustrasi rumah mewah yang diduga milik mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishak (LHI) di Jalan H. Samali Nomer 27, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Komisi Pemberantasan Korupsi telah melakukan penyitaan empat rumah yang diduga terkait Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ahmad Zaky bukan sebatas sopir buat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Dia betul-betul menjadi orang kepercayaan yang mempunyai peran ganda. Banyak harta kekayaan Luthfi seperti rumah dan mobil dicatatkan atas nama orang itu.

Bahkan namanya direferensikan untuk urusan bisnis ke bank, termasuk mengendalikan koperasi. Nama Zaky telah dibeberkan KPK atas kepemilikan mobil-mobil dan rumah Luhtfi. Dalam kurun waktu tiga tahun, 2009-2012, sejak memimpin PKS, Luthfi berhasil membeli lima rumah mewah.

Keterangan itu diperkuat Ketua RT 09 RW 03 Kelurahan Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, Sarmadi (63). Sarmadi menuturkan, satu waktu, sebelum kasus dugaan suap dan pencucian uang dalam proyek kuota impor daging sapi terkuak 31 Januari silam, seorang petugas kredit atau leasing salah satu Bank Nasional pernah menyambanginya. Sang petugas meminta kejelasan domisili Ahmad Zaky, yang berdomisili di kediaman Luthfi, di lingkungan pengawasan Sarmadi.

Sarmadi mengetahui Ahmad Zaky tinggal di salah satu rumah di kompleks perumahan mewah yang terletak di seberang kediamannya. Namun Zaky tidak pernah melaporkan diri kepada ketua RT setempat sebagai pemerintah tataran terdekat dan berhubungan langsung dengan pemukim. Tindakan itu membuat Sarmidi merasa tidak dihargai. "Kata orang bank itu, si Ahmad Zaky mau kredit mobil, terus minta bantuan Bank," kata dia.

Rumah Luthfi yang ditempati Zaky terletak di sebuah cluster perumahan sistem satu pintu. Terdapat hanya sedikit rumah di dalam, dan semuanya berlantai dua. Cluster seluas kurang lebih 4.000 meter persegi. Terdapat enam rumah luas masing-masing kurang-lebih 400 meter persegi. Warga setempat mengenal perumahan tersebut sebagai cluster para petinggi PKS. Rumah mantan Presiden PKS Pak Luthfi berada di ujung.

Belakangan, Sarmadi mengetahui Ahmad Zaky memimpin koperasi syariah di rumah mewah itu. Itu pun secara tidak sengaja, ketika saat salah seorang karyawan koperasi itu mendatangi Sarmadi untuk mengurus izin domisili koperasi. Karena merasa tidak dihargai sebagai aparat RT, Sarmadi mengusir sang karyawan dan menolak permohonan domisili.

"Mereka tinggal di sini, tapi tidak pernah silaturahmi ke saya, tidak pernah lapor. Tahu-tahu mau urus domisili, ya saya tolak, kenal saja tidak," jelas Sarmadi.

Akhirnya Sarmidi berinisiatif mendatangi koperasi tersebut pekan lalu. Saat itu, sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) datang ke kediamannya, meminta diantarkan untuk menggeledah di kompleks rumah mewah milik mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfhi Hasan Ishaaq. Di kompleks ini, KPK menyebut, Luthfi memiliki tiga rumah.

Sarmidi mengaku ikut petugas KPK ke kantor koperasi tersebut. Menurutnya saat ia datang di kantor itu cuma ada perempuan yang mengaku sebagai istri Ahmad Zaky, dan anak laki-laki berumur sekitar 8 tahun yang diketahui sebagai anak Ahmad Zaky. Dari penggeledahan itu ia baru mengetahui, ternyata Ahmad Zaky juga tinggal di rumah tersebut.

Menurutnya selama penggeledahan para penghuni rumah bersifat kooperatif. KPK kata dia sempat menyita sebuah buku tabungan dan kwitansi bermatrai untuk transaksi Rp 100 juta.

Rumah yang dijadikan kantor koperasi dan kediaman Ahmad Zaky itu baru dihuni sekitar awal Februari 2013, setelah Luthfi ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan suap kuota impor daging, 31 Januari 2013. Belakangan dari media Sarmadi juga mengetahui Zaky orang kepercayaan Luthfi.

Selain di Batu Ampar, Luthfi juga membeli rumah mewah di Jalan H Samali Nomor 27, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Rumah itu ditempati sejak tahun 2012 lalu. Walau sudah lebih setahun, Luthfi sama sekali tidak terdaftar sebagai penduduk di wilayah tersebut.

Ketua RT 10 RW 01 Mamat (74), mengingat rumah yang kini disita KPK itu dulunya ditinggali keluarga pejabat pada Ditjen Pajak. Ramadhan 2012, saat ia menyambangi rumah itu, ternyata ia dapati Luthfi yang mengaku sebagai pemilik rumah yang baru.
"Waktu itu saya datang mau minta sumbangan, lalu ketemu dia (Lutfi). Dia tidak menyebut nama, saya juga tidak bertanya pekerjaan dan keluarganya di mana," katanya.

Belakangan saat Lutfhi marak muncul di berbagai media karena terlibat kasus dugaan suap impor daging, Mamat pun baru sadar warga yang tinggal di wilayahnya itu adalah pejabat tinggi partai. Namun Luthfi sama sekali tidak pernah mendaftarkan diri ke ketua RT. "Di sini rumah-rumah gedong (besar) memang jarang ada yang melapor, mereka juga belum tentu kenal dengan tetangga," tambahnya.

Awal tahun ini, ia menerima lembaran Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) rumah Luthfi dari pihak kelurahan. Di berkas tersebut rumah mewah itu terdaftar atas nama Ahmad Zaky. Belakangan dari media ia baru sadar, Ahmad Zaky adalah orang kepercayaan Luthfi yang juga diperiksa penyidik KPK. Pajak rumah itu kata dia mencapai Rp 8 juta.

Sejak berganti pemilik ke Luthfi, di rumah itu tidak banyak terlihat aktivitas penghuninya. Ia juga kurang paham berapa banyak yang tidak di rumah itu, dan siapa-siapa saja. Luthfi sendiri tidak permah ikut kegiatan warga. Namun ia memaklumi itu, dan menduga Luthfi sibuk.
Lebih lanjut, Mamat menjelaskan, rumah Luthfi memiliki luas lahan sekitar 900 meter persegi. Dengan nilai jual lahan permeternya mencapai Rp 3-4 juta di wilayah itu, ia menduga harga rumah itu mencapai sekitar Rp 5 Miliar.

Rumah itu memiliki dua pintu masuk, yakni gerbang utama yang terletak di Jalan H Samali dan gerbang kedua yang terletak di gang sebelah rumah Luthfi. Gerbang rumah itu lumayan tinggi, mencapai sekitar 2 meter, sehingga sulit untuk diintip dari luar.

Selain empat rumah terdahulu, Lutfi Hasan Ishaaq memiliki rumah mewahnya di perumahan Rumah Bagus Kavling B1, Jalan Kebagusan Dalam 1, Jakarta Selatan. Rumah ini baru saja di bangun satu perusahaan pengembang.

Salah seorang petugas keamanan perumahan mewah tersebut menyebutkan rumah Lutfi merupakan rumah yang paling awal dibangun di perumahan tersebut, dan merupakan rumah percontohan. Namun kata dia sejak awal dibangun rumah tersebut tidak pernah dihuni.
"Rumah itu belum pernah dihuni, tidak ada perabotannya juga. Sekarang keadaannya sudah sangat kotor penuh debu," katanya.

Informasi yang diperoleh Tribun, rumah Lutfi merupakan rumah dengan tanah paling luas di perumahan tersebut, yakni mencapai 441 meter persegi dengan luas bangunan 264 meter persegi. Rumah Lutfi yang dibeli sekitar tahun 2011 itu kini harganya ditaksir mencapai Rp 3 miliar.

Kekayaan Luthfi melonjak berkali-lipat bila dibandingkan 10 tahun. Sebelum duduk sebagai pejabat atau penyelenggara negara sebagai anggota DPR RI 2004, harta kekayannya masih sangat kecil. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, 29 Desember 2003, saat dia sebagai caleg.

Pada laporan pertama harta kekayaan Luthfi tercatat Rp 381.110.000. LHKPN tertanggal 1 November 2009 saat terpilih kembali menjadi anggota DPR, asetnya melonjak tiga kali lipas menjadi Rp 1.066.430.620.

Kekayaan itu terdiri dari tanah dan bangunan seluas 247 meter persegi dan 110 meter persegi di Jakarta Timur. Nilai bangunan ini pada tahun 2003 adalah Rp 224.110.000, melonjak pada 2009 mencapai Rp 302.904.000.

Luthfi juga mempunyai harta bergerak berupa alat transportasi yakni, mobil berupa Nissan Serena, Honda CRV, Nissan X-trail. Total harta bergerak itu senilai Rp 900 juta. Padahal pada 2003, total harta bergerak tercatat hanya Rp 157.000.000.

Dia juga tercatat memiliki giro setara kas pada 2009 senilai Rp 3.117.520. Luthfi juga tercatat memiliki utang dalam bentuk kartu kredit sebesar Rp 139.590.900.

Dari Satu Menjadi 5 Rumah
Tahun 2003, dalam laporan harta kekayaan sebagai penyelenggara negara, harta kekayaan Luthfi memiliki kekayaan berupa sebidang tanah dan bangunan seluas 247 meter persegi, dengan nilai Rp 224.110.000. 10 tahun kemudian dia memiliki lima rumah dengan harga miliaran.  Ini dia rumah-rumah LHI yang disita KPK:
1. Jalan H Samali Nomor 27, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
2. Jalan Batu Ampar III, Condet, Jakarta Timur.
3. Jalan Batu Ampar III, Condet, Jakarta Timur.
4. Jalan Batu Ampar III, Condet, Jakarta Timur.  Salah satu rumah itu atas nama Ahmad Zaky, orang kepercayaan Luthfi Hasan Ishaaq. Sementara itu, rumah lainnya, atas nama orang lain lagi.
5. Rumah model town house seluas 440 meter persegi, seharga Rp 3 Miliar terletak di Kavling B-1 Kompleks Rumah Bagus, Jl Kebagusan Dalam I, Jakarta Selatan.

Mobil-mobil LHI
Luthfi memiliki enam mobil terbilang mewah yang telah disita KPK. Keenam mobil itu adalah:
1. Toyota Fortuner hitam B 544 RFS
2. Mitsubishi Grandis hitam B 7476 UE
3. Mazda CX9 putih B 2 MDF
4. Mitsubishi Pajero Sport hitam 1074 RDW
5. Nissan Navara hitam B 90 51 QI
6. Volkswagen's Caravelle hitam B 948 RFS

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved