Kamis, 21 Agustus 2025

Lapas Tanjung Gusta Dibakar Napi

'Tragedi Lapas' Akibat Tunjangan Risiko Sipir Dihilangkan

Pemerintah harus mengembalikan tunjangan risiko untuk para sipir, agar kejadian serupa di lapas lain tidak terulang.

TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI
Narapidana membersihkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (13/7/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu penyebab terjadinya 'tragedi lapas' di Tanjung Gusta Medan maupun Lapas Kelas IIA Batam, Kepulauan Riau, adalah dihilangkannya tunjangan risiko untuk para sipir.

Itu dikatakan Catur Sapto Edy, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN. Karena itu, menurutnya, pemerintah harus mengembalikan tunjangan risiko untuk para sipir, agar kejadian serupa di lapas lain tidak terulang.

"Prinsipnya, menurut saya pemerintah harus mengembalikan tunjangan risiko untuk para sipir. Para sipir, sejak mendapatkan remunerasi, seperti orang kantoran yang lain, dan tunjangan risikonya hilang," ujar Ketua Fraksi PAN usai buka puasa bersama di kediaman Hatta Rajasa di Widya Candra, Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2013).

Dengan dihilangkannya tunjangan, lanjut Catur, para sipir tidak punya motivasi untuk loyal dalam tugasnya. Padahal, sipir penjara selalu berhadapan dengan risiko yang besar dalam melaksanakan tugasnya.

"Mereka (sipir) banyak yang bilang semangatnya menurun, karena kesejahteraannya jauh memadai. Mereka bekerja penuh risiko, tapi tunjangannya dihilangkan oleh pemerintah," tuturnya.

"Sipir itu moralnya itu. Mereka menyatakan ke saya, apa bedanya dengan pegawai lain yang tidak ada risiko. Itu salah satu secara global," papar Catur. (*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan