Selasa, 9 September 2025

Nasib TKI

Migran Care: Sidang Wilfrida Soik Bertele-tele

Migrant Care, lembaga nonprofit buruh migran, merasa kecewa terhadap proses persidangan Wilfrida Soik.

Penulis: Rachmat Hidayat
Rachmat Hidayat
Wilfrida Soik saat digandeng petugas menuju ruang sidang di Kelantan Malaysia, Minggu (17/11/2013) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, KELANTAN - Migrant Care, lembaga nonprofit buruh migran, merasa kecewa terhadap proses persidangan terhadap tenaga kerja Indonesia yang  dituntut hukuman mati di Malaysia, Wilfrida Soik.

Seusai lanjutan persidangan Wilfrida di Mahkamah Tinggi, Kota Baru, Kelantan, Minggu (17/11/2013) pukul 09.00 waktu Malaysia, Direktur Migrant Care Anis Hidayah mengungkapkan kekecewannya tersebut.

Ia menuturkan, penyelesaikan kasus Wilfrida oleh pengadilan Malaysia berlangsung secara betele-tele. Padahal, proses persidangan perempuan asal Belu, Nusa Tenggara Timur, itu sudah digelar sejak tahun 2011.

"Proses persidangan sampai saat ini saya anggap bertele-tele. Soal uji tulang Wilfrida dan lainnya, kenapa baru ditanyakan sekarang? Padahal persidangan sudah dilakukan sejak Februari 2011," kata Anis Hidayah.

Anis juga mengakui, sudah menyerahkan bukti data untuk menguatkan posisi Wilfrida untuk menjawab pertanyaan dewan hakim sebelumnya mengenai paspor palsu yang dipakai Wilfrida masuk Malaysia.

Termasuk surat akte Wilfrida Soik dari keuskupan Belu, Nusa Tenggara Timur. "Yang kami kecewa adalah, selama menjalani persidangan, Wilfrida tidak didamping ahli bahasa. Padahal, saat persidangan, saya yakin Wilfrida belum tentu mengerti apa yang terungkap dalam persidangan," keluh Wilfrida lagi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan