Kamis, 21 Agustus 2025

Bupati Biak Numfor Ditangkap KPK

Bupati Biak Numfor Sempat Minta Suap Tambahan

Dalam rekaman tersebut terdengar mereka menggunakan kata sandi "ton pinang". Tujuannya agar menyamarkan isi pembicaraan.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
Tribunnews/Dany Permana
Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk (kanan) ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2014). Yesaya diduga menerima suap dari pengusaha Teddy Renyut terkait proyek penanggulangan bencana pembangunan tanggul laut di Biak. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Seperti diberitakan, Yesaya didakwa menerima suap senilai SGD100 ribu. Uang itu diterima oleh Yesaya sebanyak dua tahap. Pertama Yesaya menerima uang senilai Rp600 juta dalam bentuk mata uang dollar Singapura.

"Teddy menyerahkan amplop putih yang di dalamnya berisi uang SGD63 ribu," kata jaksa saat mebacakan surat dakwaan Yesata.

Pemberian kedua ini terjadi pada tanggal 16 Juni 2014 sebesar SGD37 ribu atau setara Rp350 juta, di Hotel Acacia. Saat memberikan uang Teddi meminta kepastian pekerjaan proyek di Biak dan dijawab Yesaya akan diatur Yunus Saflembolo.

Teddi didakwa dengan pasal 5 ayat 1 huruf a pada dakwaan primair dan Pasal 13 UU Nomor 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Korupsi jo Pasal 64 ayat 1 KUHPidana.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan