Pengadaan Seragam Loreng Brimob Pakai APBN
Penggunaan seragam loreng di Korps Brimob Polri berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan seragam loreng di Korps Brimob Polri berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Hal itu diutarakan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny Frangky Sompie, Selasa (25/11/2014) di Mabes Polri.
"Pengadaan seragam tidak mungkin gunakan uang di luar APBN. Itu melalui pengajuan ke Asrena kemudian APBN yang ada," ujar Ronny.
Ronny melanjutkan, Polri juga bantu PBB sebagai polisi perdamaian dunia. Seragam yang digunakan sesuai warna padang pasir, dan itu dibiayai APBN.
"Sekarang bekerja di dalam negeri sendiri, setelah dikaji, demi penyamaran brimob untuk memudahkan ketika melakukan pengejaran di hutan," kata Ronny.
Lalu menyinggung kembalinya Brimob berseragam loreng menimbulkan kesan polisi berkarakter militer.
Ronny mencoba membandingkan dengan polisi di luar negeri yang menggunakan pakai loreng, dan itu sudah lama.
"Kita hanya 10 tahun terakhir tidak pakai karen lepas dari ABRI. Mau bilang apa soal polisi yang di luar negeri itu? Kita ini negara yang punya hutan. Kalo pakai warna yang tidak bisa menyamar, itu sama saja menyerahkan diri ke penjahat," ujar Ronny.