Politikus NasDem Ungkap Pernyataan Menteri yang Hina Jokowi
Politikus NasDem Akbar Faisal mengungkapkan pernyataan menteri yang diduga menghina Presiden Joko Widodo.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus NasDem Akbar Faisal mengungkapkan pernyataan menteri yang diduga menghina Presiden Joko Widodo. Akbar mendapatkan transkrip tersebut melalui grup di telepon selular miliknya.
"Kalau memang saya harus dicopot ya silakan. Yang penting presiden bisa tunjukkan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu saya pantas dicopot. Belum tentu juga presiden ngerti apa tugas saya. Wong presiden juga enggak ngerti apa-apa" kata Akbar membacakan pesan tersebut di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/6/2015).
Akbar mendapatkan transkrip tersebut pada 3 Juni 2015. Namun, Anggota Komisi III DPR itu enggan menyebutkan siapa menteri yang melakukan penghinaan kepada Jokowi. "Silakan tanya pak Tjahjo," katanya.
Akbar menuturkan orang dekat presiden tidak layak merendahkan presiden, apalagi menghina. "Bukan menjadikan wajah pak presiden buruk kepada siapa yang memberikan kita mandat," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan di tengah-tengah wacana Presiden Joko Widodo ingin merombak sejumlah menterinya, mencuat kabar tak mengenakkan dari lingkaran Istana Negara. Kabar tersebut dihembuskan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Kabar tersebut ternyata tidak semua menteri pro terhadap kebijakan Jokowi, bahkan ada yang 'menusuk' Jokowi.
"Orang yang suka mengecilkan presidennya di belakang layar, tidak berterima kasih sudah diberi jabatan sebagai pembantu Radja (Presiden)," kata Tjahjo kepada wartawan melalui pesan elektronik, Minggu (28/6/2015).
Politikus PDIP tersebut juga menyayangkan sikap sejumlah pihak yang terus menyerang presiden. Kerap menyampaikan kritik yang mengarah kepada pelecehan. Lebih lanjut Tjahjo menyayangkan, bila masih ada pejabat, anggota parlemen dan sejumlah tokoh ormas yang berkata kasar saat merespons kebijakan pemerintah.
"Sebagai Mendagri saya menyayangkan kalau ada pernyataan dari tokoh-tokoh nasional, tokoh masyarakat, anggota DPR yang pernyataannya 'kasar' terhadap Presiden Jokowi. Padahal Jokowi sosok yang selalu mendengar setiap kritk dan saran yang kritis dari semua pihak yang disampaikan," kata Tjahjo.