Kamis, 4 September 2025

Nama Presiden dan Wapres Dicatut

Bukan Masuk Angin, Hendardi Sebut MKD DPR Sudah Encok

Sebenarnya tidak ada alasan sebetulnya dilakukan secara tertutup

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Massa dari Aliansi Gerakan Mahasiswa Peduli Indonesia (GMPI) membakar poster Ketua DPR RI Setya Novanto saat melakukan aksi di Jalan Sisingamaraja, Medan, Sumatera Utara, Senin (7/12/2015). Dalam aksinya mereka menuntut Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI segera memecat Setya Novanto dari jabatan Ketua DPR RI terkait kasus PT Freeport. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi  menyayangkan  sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang mengagenda pemeriksaan Ketua DPR, Setya Novanto, digelar tertutup. 

Bila memang ada anggota MKD yang mendukung Setya Novanto agar sidang digelar tertutup karena menyangkut rahasia negara, seharusnya anggota MKD lain bisa mengambil sikap, termasuk dengan meninggalkan sidang tersebut.

"Sidang itu sendiri bukan hanya masuk angin tapi sudah encok itu, tidak ada alasan sebetulnya dilakukan secara tertutup," kata Hendardi kepada wartawan, usai menghadiri pemaparan Indeks Kinerja HAM 2015, di Bakkoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015).

Setya Novanto bersama pengusaha Riza Chalid diduga telah menawarkan jasanya ke Freeport Indonesia, untuk memperpanjang kontrak.

Keduanya meminta saham sebagai imbalan, dan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dalam sidang sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjalani persidangan secara terbuka. Bos Freeport Indonesia, Maroef Sjamsuddin yang ditawari jasa perpanjangan kontrak, juga menempuh hal yang sama. Maka sangat tidak adil bila Ketua DPR menjalani sidang tertutup.

"Jadi saya kira sidang tertutup ini parodi yang menggelikan," jelasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan