Jokowi Terjebak Macet 2 Jam saat Hendak Tinjau Pembangunan Jalur Kereta Bandara
Rute ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui Tol Cengkareng menjadi rute terpadat.Presiden Jokowi pun terjebak macet saat menuju Bandara.
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Rute menuju ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui Tol Cengkareng menjadi rute terpadat.
Di jalur itu kerap kali terjadi kemacetan lantaran antrean kendaraan di pintu gerbang keluar tol menuju bandara Soekarno-Hatta.
Presiden Joko Widodo pun tak luput dari kemacetan saat hendak meninjau kelanjutan proyek jalur kereta api bandara di Kompleks Bandara Udara Soekarno-Hatta.
"Saya tadi juga kan kena macet lewat tol," ujar Presiden Jokowi di lokasi proyek, Senin (14/12/2015).
Perjalanan dari Istana Negara menuju ke Bandara Soekarno-Hatta yang berjarak sekitar 29 Kilometer, ditempuh Presiden Jokowi hampir dua jam.
Tak hanya di jalan tol, kemacetan juga kerap terjadi di pintu masuk terminal bandara Soekarno-Hatta.
Kemacetan banyak merugikan para calon penumpang pesawat.
Presiden Jokowi pun sering mendengar laporan dari Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya perihal kemacetan menuju Bandara Soekarno-Hatta.
"Tiap hari saya mendapatkan informasi dari Pak Dirut Angkasa Pura (II) tiap hari macet," kata Presiden.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan jalur kereta api tersebut merupakan solusi, sekaligus menjadi salah satu alternatif transportasi massal yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Ini merupakan solusi kemacetan dari kota menuju ke bandara dan saya sudah targetkan, semester I, tahun 2017 harus bisa selesai dan dipakai. Ini kan tinggal 12 kilometer dari stasiun Batu Ceper menuju Soekarno-Hatta," kata Presiden Joko widodo.
Pembangunan jalur KA Bandara Soekarno-Hatta pada tahun ini dimulai dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 12,1 km.
Proyek jalur KA bandara dilakukan sebagai tindak lanjut Perpres No 83 Tahun 2011 tanggal 24 November 2011 tentang penugasan kepada PT KAI (Persero) untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana KA Bandara Soekarno-Hatta dan jalur lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.
Nantinya, KA bandara akan beroperasi dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta melewati Stasiun Sudirman Baru, Duri, dan Batu Ceper sebagai stasiun pemberhentian.
Total jarak yang dilintasi adalah sepanjang 36,3 km, yang terdiri dari 24,2 km jalur existing dan 12,1 km jalur baru.
Proyek pembangunan KA bandara dilakukan oleh PT KAI dalam hal pembangunan prasarana infrastruktur, antara lain berupa pengadaan lahan, signaling, listrik aliran atas, dan pembangunan stasiun di luar kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara itu, PT Railink mendapat tugas pengerjaan penyediaan sarana kereta bandara.
Saat ini, PT Railink sudah memesan 10 KA dari PT Industri Kereta Api (Inka).
Diharapkan, dalam waktu 14 bulan sampai 18 bulan mendatang, KA tersebut telah dikirimkan oleh PT Inka.
Total biaya pembangunan KA Bandara Soekarno-Hatta mencapai Rp 2,5 triliun.
Dana itu terdiri dari pinjaman Rp 2 triliun dan sisanya Rp 500 miliar akan menggunakan dana kas KAI dan Railink.