Penangkapan Terduga Teroris
Dua DPO Densus 88 yang Ditangkap di Mojokerto Masih Terkait Dr Azahari
Saat ini terduga teroris yang ditangkap di Mojokerto dan Gersik ini belum dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua DPO Densus 88 Mabes Polri yang ditangkap di Mojokerto dan Gersik Jawa Timur yakni MKA alias M dan JAR alias AR alias AS mereka ternyata masih ada hubungan dengan Dr Azahari bin Husin, teroris asal Malaysia yang bunuh diri di Batu, Malang, Jawa Timur pada 2005 silam.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan menuturkan keduanya sudah lama masuk dalam DPO Densus 88 atas aksi kelompok Klaten yang mengetahui dan membuat senjata serta bom di Klaten.
"Dua yang ditangkap di Jawa Timur itu masih ada hubungan dengan Azahari, kelompok lama. Mereka ikut memproduksi senjata api untuk melancarkan serangan teroris jaringan Azahari," tutur Anton.
Anton menambahkan, saat ini terduga teroris yang ditangkap di Mojokerto dan Gersik ini belum dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Melainkan masih diperiksa intensif di SPN, Mojokerto.
"Tidak menutup kemungkinan masih ada anggota jaringan lainnya. Tim Densus masih melakukan pengembangan," tambah Anton.
Untuk diketahui, pada Juli 2004 silam, Ashari lolos dari penyergapan yang dilakukan Densus. Ashari merupakan rekan dari Noordin M Top, mantan ketua Operasi Jemaah Islamiyah.
Lalu dari serangkaian perburuan akhirnya pada 9 November 2015, Azahari tewas meledakkan diri di Batu, Jawa Timur. Untuk memastikan identitasnya, Densus 88 melakukan identifikasi dengan sidik jari dari kepolisian Indonesia dan Kepolisian Malaysia.