Jumat, 10 Oktober 2025

Kontroversi Gafatar

Gafatar Pernah Gelar Pertemuan Besar di Surabaya, Tetapi Tertutup

Pertemuan yang digelar sekitar dua tahun lalu itu membahas pembentukan Gafatar Jawa Timur.

Editor: Hendra Gunawan
net
Logo Gafatar 

"Dulu sekitar 50 orang dari anggota di sana membantu saya bekerja bakti membangun padepokan ini. Yang membuat saya salut, mereka tidak mau merepotkan saya. Mereka membawa makanan sendiri dari rumah," katanya.

Selain pertemuan di Surabaya, ia pernah juga menghadiri undangan komunitas itu di Jakarta untuk berorasi kebudayaan dan di Gresik untuk mengikuti bakti sosial di bidang kesehatan.

Djati mengaku, tak paham tentang isu yang menyebut bahwa aliran yang dibawa oleh Gafatar berbau radikal.

"Justru kalau saya lihat, mereka lembut sekali. Maka saya kaget mendengar kabar itu," tambah Djati.

Djati tak tahu pasti apakah komunitas tersebut berkembang di Kota Malang. Sejak pertemuan di Gresik yang digelar di tahun yang sama, ia tak pernah kembali diundang untuk menghadiri kegiatan itu.

"Mungkin mereka sebal sama saya. Soalnya waktu di Surabaya, saya menjadi orang yang mempertanyakan kenapa pertemuan digelar tertutup. Padahal, menurut saya saat itu, kalau niat pertemuannya baik, kan tidak perlu tertutup," ujarnya terkekeh. (aflahul abidin)

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved