Rabu, 8 Oktober 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Kisah Suami Istri Selamatkan Dua WNA dari Ledakan Starbucks

Awalnya menurut SP, baik dirinya maupun sang suami tidak menyangka ledakan yang terjadi berasal dari bom.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Amriyono Prakoso/Tribunnews.com
Frank Feulner (44) 

Saat sang sopir memundurkan mobilnya, ibu dua anak tersebut melihat seorang WNA dengan penuh luka keluar dari starbucks.

Saat keluar WNA itu tampak menghampiri petugas secutiry gedung. Ia kemudian memanggil WNA yang kemudian baru diketahui bernama Frank tersebut.

WNA asal Jerman itu masih tampak kebingungan saat berada di luar gedung.

Menurut SP, ia kemudian memanggil lagi WNA tersebut dengan suara lebih nyaring. WNA tersebut kemudian merespon panggilannya.

"Pas dipanggil lagi dia mengatakan 'you want to help me, terus saya katakan ayo masuk-masuk," katanya.

Frank yang dibantu security kemudian masuk ke dalam mobil Ford Rangger Pick Up. Saat hendak melaju, tampak satu lagi WNA keluar dari Starbucks dipapah petugas keamanan. WNA yang bernama Manfred Stoif tersebut mengalami luka di kepala dan tangan.

Sama halnya seperti Frank, WNA asal Austria tersebut dipanggil dan kemudian masuk ke dalam mobil.

Kedua WNA tersebut duduk di kursi tengah, bersama SP. Suami SP kemudian memerintahkan sang sopir melaju menuju ke arah Thamrin dengan melawan arah Jalan Wahid Hasyim.

Ia hendak menuju Rumah Sakit Abdi Waluyo melalui Bundaran Hotel Indonesia.

Saat melintas di Pos Polisi tersebut ia melihat ada tiga orang tergeletak. Namun saat itu belum banyak petugas yang mendekat.

Berdasar penuturan SP, saat hendak membawa WNA tersebut ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, ia melihat tiga orang tergeletak penuh darah di dekat Pos Polisi Sarinah.

"Jalan belum ditutup, belum banyak orang juga, hanya ada beberapa di Jalan Thamrin. Kita ngebut dan kita panik saat lihat tiga orang tergeletak di jalan," katanya.

Saat di perjalanan SP yang tinggal di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat ini mengaku kaget dengan luka yang diderita kedua WNA tersebut.

Darah berlumuran dari kepala hingga ujung kaki kedua orang expatriat itu. Bahkan serpihan logam tampak di beberapa tubuh kedua WNA.

Karena panik, Frank, WNA asal Jerman memintanya membalut dada dengan kain untuk menghentikan pendarahan. Lantaran Frank menyangka darah masih mengucur dari dadanya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved