Minggu, 12 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Kepiawaian Lobi Yusril Buka Peluang Raup Dukungan Partai

"Disinilah juga peluang Yusril untuk mendapat dukungan dari partai. Sekarang tinggal lobby dari Yusril dan keyakinan partai apakah ada peluang bagi Yu

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Tribunnews.com/Andri Malau
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang m 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih terlalu awal untuk menyimpulkan sulitnya bagi calon Gubernur penantang petahana mendapatkan dukungan dari partai politik dalam Pilkada DKI 2017.

Hal sebaliknya terjadi pada calon petahana.

Partai politik cenderung berlomba-lomba untuk mengusung calon petahana dalam setiap pemilihan kepala daerah.

Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang mengatakan waktu bagi partai politik untuk melakukan penjaringan masih cukup panjang.

Apalagi hingga saat ini, belum ada partai selain Nasdem dan Hanura yang menyatakan secara resmi dukungannya kepada calon tertentu.

"Hal itu menjadi peluang bagi sejumlah calon penantang Ahok, termasuk Yusril Ihza Mahendra," ujar Sebastian kepada Tribun, Senin (28/3/2016).

Situasi di Jakarta menurutnya agak berbeda dengan daerah lain karena petahana maju melalui jalur perorangan atau independen.

"Kalau petahana di daerah lain biasanya memborong dukungan dari berbagai partai dan partai juga cenderung pragmatis memilih mendukung petahana karena electabilitasnya tinggi dan uangnya banyak," jelasnya.

Setidaknya itu yang terjadi pada Pilkada yang lalu.

Namun Jakarta justru berbeda dan menarik karena partai enggan meminta mahar yang tinggi kepada calon karena takut dipublikasi media.

Apalagi sejumlah partai mengaku tidak minta mahar.

Jadi menurutnya, peluang itu menguntungkan calon yang maju dari partai.

"Disinilah juga peluang Yusril untuk mendapat dukungan dari partai. Sekarang tinggal lobby dari Yusril dan keyakinan partai apakah ada peluang bagi Yusril untuk menang di Jakarta. Karena semua partai ingin menang dalam Pilkada," ungkapnya.

Sebelumnya, bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, mengakui sulitnya bagi calon gubernur penantang petahana mendapatkan dukungan dari partai politik.

Hal sebaliknya terjadi pada calon petahana.

Partai politik cenderung berlomba-lomba untuk mengusung calon petahana pada setiap pemilihan kepala daerah.

"Di Pilkada mana pun, kalau petahana maju, pasti dulu-duluan mendukung. Apa sebabnya, saya juga enggak ngerti," kata Yusril di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/3/2016).

Sementara itu, bagi calon kepala daerah yang bukan petahana, partai politik seolah menunggu perkembangan dinamika politik menjelang Pilkada.

"Sebab, prinsip partai itu akan mendukung calon yang memang diprediksi menang," kata Yusril.

Terkait Pilkada DKI 2017, Yusril memosisikan dirinya sebagai penantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Yusril mengaku siap berhadapan dengan Basuki.

Untuk itu, dia mulai mendekati sejumlah partai politik untuk mencari dukungan.

"Kalau Hanura dan Nasdem itu sudah yakin Ahok menang, ya enggak apa-apa, tetapi partai lain akan melihat dan mengamati," kata dia.

"Siapa calon paling kuat untuk bisa kalahkan petahana, itu yang akan didukung. Sebab, kalau akan kalah, ngapain didukung," kata Yusril.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved