Jumat, 12 September 2025

Bom Meledak di Polresta Surakarta

Bom Solo Bukti Polisi Jadi Sasaran Teroris

Ia meminta polisi mencari rekam jejak pelaku apakah aksi tunggal atau jaringan terorisme.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNSOLO.COM/TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
OLAH TKP PASCA BOM BUNUH DIRI DI MAPOLRESTA SURAKARTA - Petugas kepolisian Polresta Surakarta melakukan penjagaan ketat saat petugas melakukan olah TKP pasca BOM bunuh diri yang terjadi di halaman Mapolresta Surakarta, Selasa (5/7/2016) pagi yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti. TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil melihat polisi menjadi sasaran terorisme.

Hal itu terkait ledakan bom di halaman Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016).

"Kejadian ini menunjukkan bahwa institusi polisi rawan menjadi sasaran pelaku aksi terorisme," kata Nasir ketika dikonfirmasi, Selasa (5/7/2016).

Politikus PKS itu mengutuk kejadian tersebut.

Ia meminta polisi mencari rekam jejak pelaku apakah aksi tunggal atau jaringan terorisme.

Masyarakat, kata Nasir, akan menduga-duga bahwa kejadian ini mungkin terkait dengan penetapan Komjen Pol M Tito Karnavian sebagai Kapolri.

"Yang selama ini dikenal sukses mengatasi dan menindak aksi terorisme melalui Densus 88, atau sengaja membuat teror menjelang perayaan Idul Fitri," ujarnya.

Komisi III DPR, kata Nasir, juga meminta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menetapkan kondisi siaga satu kepada seluruh jajaran Polda dan Polres di seluruh Indonesia.

"Kejadian di Surakarta itu berbarengan dengan kejadian bom bunuh diri di Arab Saudi, apakah ini kebetulan atau ada kaitannya, hanya pihak intelijen yang bisa menjawabnya," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan