Hukuman Mati
Misa Arwah Seck Osmane Dihadiri 50 Umat Katolik Jakarta
Misa Arwah dihadiri sekitar 50 umat Katolik di Jakarta.
Penulis:
Rizal Bomantama
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana khidmat terasa saat penyelenggaraan Misa Arwah sebagai penghormatan terakhir terhadap jenazah terpidana mati asal Sinegal, Seck Osmane di Ruang Gabriel Rumah Duka Sint Carolus, Sabtu (30/7/2016) malam pukul 19.00 WIB.
Misa Arwah dihadiri sekitar 50 umat Katolik di Jakarta.
Kebanyakan dari mereka berasal dari Komunitas Legio Maria Grogol Jakarta yang sangat perhatian terhadap isu hukuman mati.
"Kami mempersiapkan Misa Arwah ini sebagai bentuk perhatian kita kepada korban hukuman mati di Indonesia. Misa Arwah ini tidak hanya untuk Seck Osmane tetapi juga terpidana mati lainnya, yaitu Michael Titus Igweh, Humprey Ejike, dan Freddy Budiman," ujar Ketua Komunitas Legio Maria, Erwin.
Misa Arwah sendiri dipimpin langsung Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo.
Dalam khotbahnya, ia menyatakan lewat Misa Arwah kepada Seck Osmane dan lainnya, merupakan bentuk protes umat Katolik di seluruh dunia terhadap hukuman mati.
"Dari umat Katolik di seluruh dunia tegas menolak hukuman mati karena menodai kemanusiaan, melanggar hak manusia untuk melanjutkan hidup. Kami berharap hukuman mati bisa dihapuskan khususnya di Indonesia karena bahaya narkoba itu bisa dicegah," ujar Mgr Igantius Suharyo.
Misa Arwah ini berlangsung sekitar 1 jam.
Kemudian, Minggu (31/7/2016) akan diadakan lagi Misa Perpisahan karena Senin (1/7/2016) malam jenazah akan diterbangkan pulang ke negara asalnya.