Demo di Jakarta
Polisi: ISIS Berpotensi Ikut Demo 2 Desember
Mereka merekrut orang-orang dan memberangkatkannya ke Suriah untuk berbaiat ke kelompok ISIS
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengungkapkan, sembilan tersangka teroris diduga mendalangi kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11) lalu. Sembilan orang yang tergabung dalam kelompok Abu Nusaibah ini disangka menunggangi demonstrasi damai 4 November, sehingga berbuntut pada kerusuhan.
Menurut catatan kepolisian, kelompok ini terafiliasi dengan gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Ada sembilan orang yang terkait dan berada di kerusuhan di Penjaringan dan hadir saat demo 411," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/11).
Diketahui, pada malam hari usai unjuk rasa di sekitaran Istana Kepresidenan 4 November, terjadi kerusuhan. Tak cuma di lokasi unjuk rasa, kericuhan juga pecah di Penjaringan.
Di Penjaringan, massa rusuh dan menjarah sejumlah minimarket. Menurut Martinus, kelompok ini menyusup ke kumpulan massa dan memprovokasi masyarakat.
"Mulanya mereka ada sama-sama di dekat istana. Lalu sebagian ke Penjaringan, sebagian masih di lokasi tersebut," kata Martinus.
Penangkapan dilakukan di beberapa tempat terpisah, namun sebagian besar dari mereka adalah warga Bogor.Mulanya, polisi menangkap satu orang yang dianggap memprovokasi massa. Dari pengembangan diketahui keterlibatan delapan orang lainnya.
"Ditanya peran masing-masing, tindakan mereka, diketahui juga mereka berada di sekitar Penjaringan dan istana dan melakukan upaya provokasi ke masyarakat," kata dia.
Tak hanya itu, kelompok ini juga terafiliasi dengan gerakan radikal Negara Irak dan Suriah (ISIS). Mereka merekrut orang-orang dan memberangkatkannya ke Suriah untuk berbaiat ke kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu.
"Sembilan ini sudah jadi tersangka kasus terorisme," kata Martinus.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan, berdasarkan penyelidikan kemudian diketahui bahwa saat unjuk rasa berlangsung, mereka berniat mengambil senjata api milik petugas.Namun hal itu tidak terlaksana karena petugas yang mengawal aksi unjuk rasa tidak dibekali senjata api.
Ada sembilan orang yang diduga terafiliasi dengan ISIS. Kesembilan orang tersebut yakni Saulihun alias Abu Musaibah, Alwandi alias Aseng, Reno Suharsono, Dimas Adi Syahputra, Wahyu Widada, Ibnu Aji Maulana, Fuad alias Abu Ibrohim, Zubair, dan Agus Setiawan.
Saulihun alias Abu Musaibah berperan aktif untuk mendukung ISIS dan sebagai fasilitator bagi WNI ke Suriah. Alwandi alias Aseng merupakan anggota kelompok ISIS yang ikut pelatihan dan berencana melakukan penyerangan teror.
Sementara Reno Suharsono berperan membantu WNI ke Suriah dan menjemput mereka yang kembali ke Indonesia. Dimas Adi Syahputra merupakan anggota tim yang bertugas merancang pelatihan. Ia pernah ke Suriah dan berencana ikut mengacaukan aksi unjuk rasa 4 November lalu.
Lalu Wahyu Widada berperan dalam proses pelatihan serta membantu para rekannya berangkat ke Suriah. Ibnu Aji Maulana menyiapkan misi untuk membuat wilayah Indonesia sebagai Daulah Islamiyah.
Sementara Fuad alias Abu Ibrohim berperan menyiapkan keberangkatan WNI ke Suriah. Zubair merupakan anggota kelompok yang mengikuti kajian khilafah pimpinan Fauzan al Anshar. Ia juga ikut dalam pelatihan.
Terakhir, Agus Setiawan. Ia berperan membantu pembuatan surat-surat administrasi palsu seperti paspor, akta keluarga, dan kartu tanda penduduk (KTP).