Demo di Jakarta
3 Juta Orang Ikut Demo 2 Desember Besok
Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah fasilitas untuk memperlancar aksi super damai di Monas, Jakarta Pusat, 2 Desember mendatang.
Editor:
Hendra Gunawan
"GNPF kan sudah mengimbau, massa dilarang bawa senjata tajam termasuk bambu runcing karena ini mengacu pada aksi 4 November lalu," ujar Boy Rafli Amar. Boy Rafli Amar melanjutkan, larangan membawa bambu runcing diserukan karena berkaca pada aksi 4 November lalu, ada pendemo yang membawa bendera dimana bendera itu diikatkan di bambu, yang ujungnya runcing.
Saat aksi ricuh, bambu runcing tersebut dimanfaatkan untuk menyerang petugas. Alhasil banyak petugas yang terluka karena ditusuk menggunakan bambu runcing.
"Jangan bawa bambu runcing, ini bahaya karena anggota kami juga tidak bawa senjata. Kami akan kedepankan persuasif dan perlu ditekankan kalau formatnya berubah, bukan unjuk rasa tapi kegiatan ibadah," kata mantan Kapolda Banten itu.
Boy menambahkan bagi pendemo yang datang dari daerah, diharapkan membawa sajadah sendiri. Termasuk juga membawa makan dan minum hingga obat-obatan pribadi.
"Bawa sajadah sendiri dan makanan untuk bekal. Acara berlangsung pukul 08.00-13.00 WIB. Setelah salat jumat, massa diminta kembali ke rumah masing-masing. Kami juga dapat bantuan pengamanan dari beberapa laskar. Semoga acara berlangsung hikmah dan sukses," katanya.
Monas Tutup
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Jakarta, Sumarsono mengatakan kawasan Monas akan tertutup untuk kegiatan rekreasi pada tanggal 2 Desember 2016. Hal itu terkait unjuk rasa damai berupa salat Jumat bersama yang dialihkan dari Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin ke kawasan Monas.
Sumarsono mengatakan, jika peserta aksi damai mencapai 200 ribu orang maka kapasitas kawasan Monas akan penuh. "Daripada yang mau rekreasi tidak nyaman maka rekreasi ke puncak Monas akan kita tutup sementara," ungkap Sumarsono.
Sumarsono meminta peserta aksi gelar sajadah agar menjaga kebersihan taman selama kegiatan berlangsung. "Saya minta tolong kepada peserta aksi damai untuk menjaga taman di monas karena ini taman milik kita bersama. Pemprov hanya bertugas merawat saja," ungkap Sumarsono.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mempertanyakan rencana aksi damai yang berlangsung pada 2 Desember 2016. Menurut Gatot, tuntutan aksi 4 November, sudah diwujudkan yakni memproses hukum Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kasus dugaan penistaan agama. Basuki atau Ahok bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Apa yang jadi harapan sudah dilakukan, sudah ditetapkan Ahok sebagai tersangka. Dan proses hukum sedang berjalan karena ini negara hukum, apalagi yang diminta?" kata Gatot.
Menurut Gatot, aksi damai pada 4 November lalu menunjukkan bahwa umat Islam merupakan umat yang demokratis, damai dan berperilaku sejuk. Gatot menyebutkan, dirinya mendengar informasi bahwa aksi massa pada 2 Desember merupakan upaya melindungi Alquran.Menurut dia, yang perlu dilakukan justru sebaliknya.
"Baca dong surat Al Hijr ayat 9. Bahwa yang melindungi Alquran dan pelihara Alquran itu Allah. Justru manusia berlindung kepada Alquran untuk bisa hidup selamat dunia akhirat, jangan dibolak-balik," ujar Gatot. (tribunnews/yurike/theresia felisiani/rizal bomantama)