Jumat, 10 Oktober 2025

Hakim MK Ditangkap

Soal Penangkapan Patrialis Akbar, Busyro Muqoddas: Tidak Ada KPK Bermain Politik

Busyro Muqaddas‎ malah heran jika ada pihak tertentu yang menganggap penangkapan Patrialis Akbar kental dengan nuansa politis.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar keluar dari gedung KPK memakai baju tahanan usai menjalani pemeriksaan, di Jakarta, Jumat (27/1/2017). Patrialis Akbar bersama tiga orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kasus suap gugatan UU Peternakan dan Kesehatan Hewan di MK. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

‎Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas meyakini KPK tidak berpolitik di kasus dugaan suap pada Hakim Mahkamah ‎Konstitusi (MK), Patrialis Akbar.

"Biarkan KPK bekerja, pasti on the track dan profesional. Saya percaya itu," tegasnya, Senin (30/1/2017) di KPK, Jakarta Selatan.

Selain itu, dia juga meyakini KPK tidak main politik dalam mengungkap suap di kasus ini, ‎karena ini murni penegakkan hukum.

Busyro Muqaddas‎ malah heran jika ada pihak tertentu yang menganggap penangkapan Patrialis Akbar kental dengan nuansa politis.

"Sejak kapan KPK politis? Tidak ada KPK bermain politik," ujarnya.

Busyro Muqoddas juga menambahkan Basuki Hariman, penyuap Patrialis bukan nama baru dalam impor daging.

Menurutnya, ke depan KPK akan mengungkap kasus lebih dalam termasuk apakah kasus ini berkaitan dengan suap kuota impor daging yang sebelumnya pernah diusut KPK.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved