ASEAN Dorong Pembangunan yang Berpusat pada Manusia Menuju Visi 2045
Pratikno dalam sambutannya menyamakan ASEAN dengan “orkestra agung” yang memainkan harmoni pembangunan manusia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — ASEAN Human Development Organization (AHDO), bersama Directorate of Human Development ASEAN Secretariat dan ASEAN Foundation, menggelar konferensi publik pertama tentang pembangunan manusia di ASEAN pada 10–11 September di ASEAN Hall, Kantor Pusat ASEAN, Jakarta.
Kegiatan dua hari ini menjadi ajang pertemuan para pemangku kepentingan, akademisi, dan pemimpin lintas sektor untuk menegaskan kembali pentingnya pembangunan manusia sebagai inti masa depan kawasan.
Deputy Secretary-General of the ASEAN Socio-Cultural Community, San Lwin, membuka konferensi dengan menekankan bahwa pembangunan manusia merupakan fondasi untuk mewujudkan ASEAN Community Vision 2045.
“Menuju Visi Komunitas ASEAN 2045, prioritas utama kita adalah memajukan hak asasi manusia dan martabat, menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan berkualitas, mendorong pertumbuhan berkelanjutan, serta memperkuat konektivitas digital dan regional,” ujarnya.
Ia menambahkan, visi itu menegaskan pentingnya komunitas yang berpusat pada rakyat, saling terhubung, dan berlandaskan identitas bersama ASEAN—agar tidak ada satu pun kelompok yang tertinggal dalam perjalanan pembangunan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dalam sambutannya menyamakan ASEAN dengan “orkestra agung” yang memainkan harmoni pembangunan manusia.
Baca juga: Ekonomi Digital ASEAN Tembus 263 Miliar Dolar AS, Menko Airlangga: Indonesia Jadi Penggerak Utama
Menurut dia, kekuatan ekonomi ASEAN yang terus meningkat—dengan volume perdagangan mencapai 3,8 triliun dolar AS dan investasi senilai 226 miliar dolar AS pada 2024—menjadi bukti nyata potensi kolektif kawasan.
“Bersama-sama, ASEAN dapat mengorkestrasi simfoni kemajuan, di mana setiap notasi mewakili inklusi, ketahanan, dan kesejahteraan bersama bagi lebih dari 700 juta orang di kawasan ini,” kata Pratikno.
Pendiri AHDO, Bob Aubrey, menyebut konferensi ini sebagai momentum penting bagi ASEAN untuk membentuk strategi pembangunan manusia bagi generasi mendatang.
“Agar ASEAN dapat memimpin masa depan pembangunan manusia, kita harus menyelenggarakan dialog sejati yang mendefinisikan agenda kawasan untuk generasi berikutnya,” ujarnya.
Menurut Aubrey, forum ini menjadi ruang pertemuan politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang menyatukan suara para pemimpin dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan kalangan muda.
Dari sisi pembangunan, Ekonom UNDP Indonesia, Tshering Lhamo, mengingatkan bahwa ASEAN kini berada di persimpangan jalan.
“Kita memiliki model pertumbuhan yang telah terbukti, tetapi kesenjangan sosial, risiko perubahan iklim, dan ketimpangan digital mengharuskan kita menata ulang arah pembangunan. Kita harus memastikan manusia tetap menjadi pusat dari setiap keputusan kebijakan,” ujarnya.
Ia menegaskan tiga prioritas utama yang perlu segera dijalankan: mengarusutamakan pembangunan manusia berkelanjutan dengan melindungi martabat dan memperluas kesempatan bagi kelompok rentan, mengadopsi strategi pertumbuhan yang inklusif dan berbasis digital, serta memastikan tata kelola yang efektif dan inovatif agar ide-ide itu bisa diwujudkan.
Senada dengan itu, Chairman AHDO Indonesia, Yulius Bulo, menegaskan bahwa pembangunan manusia mencakup hampir seluruh aspek kehidupan dan menjadi kunci dalam upaya menjadikan dunia tempat yang lebih baik.
Update Ranking FIFA Negara ASEAN: Indonesia Terancam Digeser Malaysia usai Dikalahkan Arab Saudi |
![]() |
---|
Ekonomi Digital ASEAN Tembus 263 Miliar Dolar AS, Menko Airlangga: Indonesia Jadi Penggerak Utama |
![]() |
---|
RI Dorong Finalisasi ASEAN DEFA, Menko Airlangga Ungkap Dampak Positifnya ke Indonesia |
![]() |
---|
Jadwal Negara ASEAN di FIFA Matchday: Beda Panggung, Indonesia Antara Piala Dunia & Push Rank |
![]() |
---|
Indonesia Dorong Integrasi Ekonomi Lebih Kuat ASEAN dan Uni Eropa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.