Minimnya SDM Bidang TIK Sebabkan Indonesia Belum Mampu Bersaing
Tenaga-tenaga terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi ini harus dipasok sebanyak-banyaknya
Dia menambahkan, bahwa sesuai Undang-undang (UU) Nomor 13 tahun 2003 tanggung jawab masalah ketenagakerjaan dan pengangguran bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi juga semua unsur.
"Untuk itu kemitraan ini sangat menguntungkan, baik untuk BBPLK sebagai perwakilan pemerintah maupun perusahaan. Karena perusahaan bisa mendapatkan banyak SDM siap pakai. Ada 17 BBPLK di seluruh Indonesia dan mudah-mudahan kegiatan semacam ini tak cuma di Bekasi saja, tapi di seluruh Indonesia," ujar Dudung.
Sebagai narasumber diskusi, Kepala BBPLK Bekasi, Edi Susanto, menambahkan, program pemetaan yang dilakukan bersama-sama antara BBPLK, KPTIK dan industri akan bisa digunakan sesuai kebutuhan banyak pihak, bukan hanya tenaga kerja tapi juga pihak industri berbasis TIK.
Berdasarkan catatan Edi, tahun lalu BBPLK Bekasi sudah menggelar pelatihan hingga 3.200 peserta. Tahun ini pihaknya menargetkan 6000 peserta.
"Kami siapkan program yang focus pada dua kejuruan, yaitu teknika dan elektronika. Tahun ini kami menargetkan bisa mencapai 6.000 peserta," ujar Edi.