Jumat, 3 Oktober 2025

3 Srikandi Kerja Sampai Dini Hari di Proyek Simpang Susun Semanggi

Gerby Isla Maulida yang bertugas di bagian Pusat Pengendalian Data proyek Simpang Susun Semanggi, baru berusia 18 tahun

Editor: Sanusi

Ketut Pasek mengatakan, proyek ini dikerjakan 100 persen oleh putra-putri Indonesia. Mereka hanya dibantu konsultan dari Hongkong.

Satu Tahun

Ketut Pasek mengatakan, pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai pada 8 April 2016 dan akan tuntas Juli 2017.

"Ground Breaking pada 8 April 2016. Target pengerjaan 18 bulan, tapi bisa selesai dalam waktu 16 bulan. Jadi lebih cepat dua bulan dari target," ujar Ketut Pasek.

Foto udara menampakkan proyek pengembangan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, telah tersambung sempurna, Rabu (26/4/2017) dini hari. Pemasangan box girder segmen terakhir pada proyek senilai Rp 360 miliar yang pembangunannya dimulai April 2016 tersebut dilakukan pada Selasa (25/4/2017) malam sekitar pukul 24.00 WIB. Menurut rencana, jalan layang Simpang Susun Semanggi akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2017. Foto diambil dengan menggunakan drone. Tribunnews/DH Sapto Nugroho
Foto udara menampakkan proyek pengembangan Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, telah tersambung sempurna, Rabu (26/4/2017) dini hari. Pemasangan box girder segmen terakhir pada proyek senilai Rp 360 miliar yang pembangunannya dimulai April 2016 tersebut dilakukan pada Selasa (25/4/2017) malam sekitar pukul 24.00 WIB. Menurut rencana, jalan layang Simpang Susun Semanggi akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2017. Foto diambil dengan menggunakan drone. Tribunnews/DH Sapto Nugroho (Tribunnews/DH Sapto Nugroho)

Untuk mengerjakan proyek monumental ini, PT Wika mengerahkan 500 orang. "Mereka bekerja 24 jam," ujar Ketut Pasek.

Saat ditanya apa tantangan terbesar dalam melaksanakan proyek ini, Ketut Pasek mengatakan bahwa ini adalah jembatan melengkung 100 persen.

Sehingga box grider yang dipasang satu persatu hingga menyatu menjadi jembatan, harus didesain satu persatu.

"Ini jembatan paling susah yang kami bangun karena bentuknya melengkung seluruhnya. Dari seluruh box girder, tidak ada yang sama. Jadi harus dicetak satu persatu karena bentuknya melengkung," lanjut Ketut Pasek.

Ketut Pasek juga mengatakan,bahwa pembangunan simpang susun ini dilakukan di atas jembatan Semanggi dan di atas jalan Tol Dalam Kota.

Petugas bersiap memasang box girder untuk menyambung   simpang susun semanggi
Petugas bersiap memasang box girder untuk menyambung simpang susun semanggi (Alex Suban/Alex Suban)

"Kendala terberat saat proses pembangunan yakni bagaimana tidak membuat macet jalan Jend Sudirman dan Jl Gatot Subroto yang tak lain jalan protokol Ibukota," jelas Ketut Pasek.

Pembangunan jembatan ini juga menggunakan teknologi kabel strand. Yakni box grider dipasang satu persatu dan dirangkai dengan kabel baja strand. ""Setiap box grider dirangkai dengan 20-38 kabel strand. Cara memasangnya juga harus satu persatu secara seimbang kiri-kanan. Setiap box grider yang dipasang, diikat dengan kabel strand," jelas Ketut Pasek.

Soekarno-Jokowi

Pembangunan Jembatan Semanggi diprakarsai oleh Presiden Soekarno pada tahun 1961. Jembatan ini dinamai Semanggi karena bentuknya mirip dengan daun Semanggi.Semanggi itu sebenarnya nama tumbuhan bernama latin marsilea mutica.

"Jembatan Semanggi ini dibangun Presiden Soekarno, dikembangkan Presiden Soeharto dengan jalan tol dan disempurnakan Presiden Joko Widodo," ujar Ketut Pasek.

Ketut Pasek juga tak lupa menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terlibat aktif membangun Simpang Susun Semanggi ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved