Butuh Dana Rp 21,7 Triliun Untuk Proyek Pembuatan Pesawat Tempur Produksi Indonesia-Korea Selatan
Butuh dana Rp 21,7 triliun untuk merampungkan proyek pembuatan pesawat KF-X/IF-X yang merupakan kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Butuh dana Rp 21,7 triliun untuk merampungkan proyek pembuatan pesawat KF-X/IF-X yang merupakan kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Kabalitang Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Anne Kusmayati, menjelaskan pembayaran kewajiban sekitar Rp 21,7 triliun itu dilakukan bertahap selama 12 tahun.
Pembayaran dilakukan mulai tahun 2016 hingga tahun 2026 setelah proyek rampung.
Hingga saat ini, Indonesia sudah menyetor Rp 594.035.624.000.
"Pembayarannya setahun dua kali, bulan April dan bulan Oktober," kata Anne Kusmayati dalam pamaprannya di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017).
Jika Indonesia kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran, Anna Kusmayati menyebut tidak ada aturan yang menyebut soal pinalti terhadap pemerintah Indonesia.
Ia mengatakan perjanjian yang ada sifatnya tidak kaku.
Sehingga memberikan banyak kelonggaran.
Menurutnya pembuatan pesawat tempur generasi 4.5 itu adalah investasi jangka panjang.
Jika sampai tahun 2026 mendatang pesawat sudah selesai diproduksi dan mengantongi izin dari berbagai otoritas yang berwenang, maka produksi masal bisa dilakukan dan dilanjutkan dengan proses pemasaran.
Selain bisa mendongkrak industri kedirgantaraan dalam negeri, Indonesia juga bisa mendongkrak industri pertahanan lainnya.
Sedikit banyaknya kemajuan teknologi yang didapat melalui proses pembuatan pesawat tempur senidiri bisa dimanfaatkan dalam industri pertahanan lainnya.
"Kita tahu perkembangan teknologi ini akan mendrive (red: mendorong) teknologi komersial lainnya," ujar Anne Kusmayati.
Doa Tukang Becak yang Suka Sedekah Kesampaian Berhaji Tahun Ini https://t.co/HcnPfRze75 via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Selain keuntungan finansial dari investasi pembuatan pesawat tempur, Indonesia juga bisa memiliki pertahanan udara yang lebih baik.
Karena pesawat bisa diproduksi khsuus untuk kebutuhan TNI Angkatan Udara (AU).
Dengan memiliki pesawat buatan sendiri, wibawa Indonesia sedikit banyaknya juga terdongkrak.