Senin, 29 September 2025

Jejak Gembong Bom Bali: Hidup Dr Azhari Berakhir di Tangan Tim Walet Hitam

Di dalam buku yang ditulis oleh Komjen Pol Arif Wachyunadi, Azhari diceritakan pernah merakit serangkaian bom dengan total berat 2 ton.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Buku berjudul Misi Walet Hitam, Menguak Misteri Dr Azhari ditulis Komjen Pol Arif Wachjunadi. TRIBUNNEWS.COM/AMRIYONO PRAKOSO 

Begitu juga pada April 2003, kepolisian telah berhasil menangkap Azhari yang saat itu bersama Zulkarnaen.

Hanya saja, Azhari saat itu tidak dikenali oleh kepolisian sehingga dilepas kembali.

"Polisi saat itu hanya fokus sama Zulkarnaen. Padahal, di hari yang sama Azhari juga ditangkap," jelasnya. 

Hingga pada akhirnya pada akhir 2003, Polri membentuk tim Crisis Response Team (CRT) Walet Hitam berjumlah 12 orang dari satuan Gegana Brimob Polri

Tidak ada yang tahu siapa saja anggota CRT Walet Hitam, hanya pejabat Polri tertentu yang paham kehadiran tim itu.

Baca: Pengusaha Tambang Diminta Pejabat Setor Rp 700 Juta Urus Izin Eksplorasi

Para anggota CRT Walet Hitam juga tidak diberitahu mengenai misi mereka.

"Mereka terus bergerak, berpindah tanpa ada pihak lain yang tahu, termasuk anggota polisi. Mereka 12 orang yang tersembunyi," ujar Arif.

Tepat pada 5 November 2005, 12 anggota tim CRT Walet Hitam mendapat panggilan tugas yang sangat rahasia.

Dua ahli bom dan pentolan teroris asal Malaysia yang lama beroperasi di Indonesia, Dr Azahari dan Noor Din M Top. Keduanya tewas dalam operasi Densus 88 Polri dalam waktu berbeda.
Dua ahli bom dan pentolan teroris asal Malaysia yang lama beroperasi di Indonesia, Dr Azahari dan Noor Din M Top. Keduanya tewas dalam operasi Densus 88 Polri dalam waktu berbeda. ()

Komandan mereka juga tidak paham dan tidak tahu kemana mereka akan berangkat.

Komandan mereka, kata Arif, hanya tahu tim akan berangkat ke Jawa Timur.

Untuk apa dan dimana mereka harus menjalankan misi, hanya orang-orang tertentu yang tahu.

Hingga pada keesokan harinya, tim langsung bergegas ke Malang tanpa ada satupun hal diketahui mereka.

Baca: Hari Ini Mulai Diberlakukan Rute Baru TransJakarta

Dua hari di Malang, CRT Walet Hitam hanya bertugas untuk memantau sebuah rumah yang berada di Perumahan Flamboyan dan seluruh gerak-gerik dari dalam rumah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan