Minggu, 5 Oktober 2025

Balkon Gedung BEI Roboh

'Sebelum Runtuh Saya Dengar Suara Ketawa dari Mahasiswa Itu'

Tak lama kemudian terdengar teriakan ketakutan dan kesakitan dari korban runtuhnya selasar lantai 1 Tower II Gedung BEI.

Editor: Dewi Agustina
WARTA KOTA/MOHAMAD YUSUF
Balkon di atas lantai dasar tower II Bursa Efek Indonesia (BEI) Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018), yang ambruk. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara gemuruh mendadak menggema dan mengejutkan orang-orang yang berada di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), kawasan Sudirman Central Bussines District (SCBD), Jakarta, sekira pukul 11.50 WIB, Senin (15/1/2018).

Tak lama kemudian terdengar teriakan ketakutan dan kesakitan dari korban runtuhnya selasar lantai 1 Tower II Gedung BEI.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut korban ambruknya selasar lantai Mezzanine Tower II tersebut berjumlah sekira 20 orang.

Kebanyakan korban adalah mahasiswi Universitas Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan, yang kebetulan hari ini sedang melakukan kunjungan di BEI.

"Yang luka nggak sampai 20 orang. Tadi saya bantu angkat, sebagian besar mahasiswa, rata-rata perempuan, berasal dari Palembang. Mereka lagi visit (berkunjung)," kata Tito Sulistio saat ditemui di Pacific Place, kawasan SCBD, Jakarta, Senin.

Baca: Bupati Talaud Sri Wahyumi Melawan, Tetap Masuk Kantor Meski Sudah Dinonaktifkan

Menurutnya, korban paling berat adalah patah tulang.

"Saya pastikan tidak ada korban jiwa," tegasnya.

Tito memastikan seluruh biaya perawatan para korban di sejumlah rumah sakit akan ditanggung BEI.

Seorang pegawai BEI bernama Edi menceritakan kondisi korban ada yang memprihatinkan.

Evakuasi para korban runtuhnya lantai balkon Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1/2018) siang.
Evakuasi para korban runtuhnya lantai balkon Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1/2018) siang. (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA)

Ada yang patah tulang di bagian tangan dan kaki, beberapa di antaranya terlihat berdarah.

"Saya tadi sempat bantu. Ada yang tangannya patah. Ada yang berdarah juga tangannya," kata Edi ketika ditemui di depan Gedung BEI.

Saksi mata lainnya, Issa Almawadi, mengaku mendengar suara keras ketika selasar runtuh ke bawah.

Karyawan PT Bareksa, pilang saham itu mengatakan musibah terjadi menjelang penutupan sesi satu perdagangan saham.

Baca: Pelajar Ikut Pesta Seks Kaum Homo di Kawasan Cianjur: Saya Dipaksa, Saya Masih Normal

Saat itu Issa sedang berada di dalam ruangan di lantai satu.

Sebelum selesar runtuh, ia masih mendengar canda tawa para mahasiswa Universitas Bina Darma.

"Sebelum runtuh saya dengar suara ketawa dari mahasiswa itu. Tak lama terdengar teriakan dari orang-orang," ujar Issa.

Kemudian Issa bergesar keluar ruangan dan melihat korban yang bajunya robek dan beberapa orang mengalami patah kaki.

Issa membantu mencarikan taksi untuk mengangkut para korban.

Rombongan Universitas Binadarma Palembang berada di mezanin Tower II Gedung BEI saat ambruk pada menit 11:56:42.
Rombongan Universitas Binadarma Palembang berada di mezanin Tower II Gedung BEI saat ambruk pada menit 11:56:42. (Grid.ID)

"Saya bawa sekitar lima orang ke taksi dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Sedangkan korban yang mengalami patah kaki dan tangan nunggu tim evakuasi," ucap Issa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan korban sebanyak 72 orang, dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo, Rumah Sakit Siloam Semanggi, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dan Rumah Sakit Jakarta.

"Di RSAL Mintoharjo 15 orang, RS Siloam 30 orang, RSPP 7 orang, dan RS Jakarta 20 orang," ujar Argo.

Baca: Pria Tiga Anak Berperilaku Seks Menyimpang Sejak SMA Setelah Jadi Korban Temannya

Bukan Akibat Bom
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menambahkan musibah itu sama sekali tidak mengganggu proses perdagangan efek dan tidak pada indeks harga saham gabungan (IHSG).

"Sistem di bursa tidak ternganggu sama sekali, hanya kecelakaan fisik. Ada musibah fisik, tidak ada hubungannya dengan sentimen perdagangan saham gabungan," katanya.

Pada saat proses evakuasi para korban dari lokasi kejadian ke rumah sakit, kawasan SCBD diguyur hujan deras.

Beberapa ambulans silih berganti datang untuk membawa korban ke sejumlah rumah sakit.

Robohnya selasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hampir mirip dengan kejadian robohnya selasar di hotel Hyatt Regency
Robohnya selasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hampir mirip dengan kejadian robohnya selasar di hotel Hyatt Regency (KOLASE/TRIBUNWOW)

Selama beberapa saat seluruh karyawan yang berkantor di BEI tidak diizinkan masuk gedung.

Sejumlah perusahaan berkantor di gedung itu antara lain BCA, Strarbucks, Bank CIMB Niaga, EY, dan Exim Bank.

Seorang saksi mata, Soleh, mengungkapkan korban lebih banyak dari kalangan mahasiswa.

"Justru dari mahasiswa yang banyak korban. Mereka lagi kunjungan, kebetulan lagi ada di selasar itu, sehingga mereka ikut terjatuh," katanya.

Baca: Tuntutan Nelayan Jawa Tengah soal Penggunaan Cantrang Dibahas di Istana Besok

Awalnya para mahasiswa itu sempat salah jalan ketika hendak naik ke lantai berikutnya. Kemudian mereka menunggu giliran untuk naik lift.

"Nah pas di situ, tahu-tahu ambruk. Mahasiswanya tidak begitu banyak. Ketika jam masuk kerja, malah lebih ramai lagi," katanya.

Soleh juga mengaku kaget dan tidak percaya selasar itu ambruk karena strukturnya cukup tebal, sekira 40 cm.

Ada informasi para mahasiswa berada di gedung BEI untuk menghadiri acara Asean Stock Challenge 2017.

Petugas keamanan gedung BEI gunakan anjing supaya awak media tak mendekat ke lokasi runtuhnya balkon, Senin (15/1/2018).
Petugas keamanan gedung BEI gunakan anjing supaya awak media tak mendekat ke lokasi runtuhnya balkon, Senin (15/1/2018). (youtube)

Penyelenggara acara ASEAN Stock Challenge, Irvan, dari Siaga Anugrah Persada mengaku saat kejadian ia tengah duduk di gerai kopi Starbucks.

"Baru mau jalan cari makan, tiba-tiba selasar ambruk," ujar Irvan.

Menurut Irvan, para mahasiswa yang jadi korban merupakan peserta Asean Stock Challenge 2017.

"Hari ini puncak acara Asean Stock Challenge, peserta 200 mahasiswa dari negara Asia Tenggara," ujar Irvan.

Menurut Irvan, saat itu acara belum berlangsung.

Polisi memastikan kejadian di Tower II Gedung BEI bukan karena serangan teror atau ledakan bom.

Tidak ditemukan bahan peledak di lokasi kejadian sedang penyebab kejadian masih didalami.

"Kami pastikan bukan dari bahan peledak atau bom. Penyebab utamanya masih kami dalami. Tapi bukan dari bahan peledak," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, di lokasi kejadian, Senin. (tribunnetwork/tim)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved