Senin, 22 September 2025

Pilpres 2019

Adu Kuat Demokrat Dengan PKS: AHY dan Salim Segaf Berebut Kursi Cawapres Prabowo

Menurut dia, AHY menguat karena PAN tidak terlalu 'ngotot' untuk memajukan Zulhas.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merogoh kantong baju safarinya sebelah kanan saat ditanya soal Cawapres usai mengunjungi rumah Neno Warisman di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7/2018). 

"Jadi koalisi yang disepakati oleh Prabowo dan SBY saya baca tidak lepas dari tujuan SBY untuk mengamankan AHY sebagai cawapres Prabowo, betapapun kukuh dikatakan tidak ada pembicaraan khusus mengenai posisi cawapres," katanya.

Karena itu ketika Prabowo mengatakan SBY tidak memaksakan AHY untuk menjadi cawapresnya dan menyerahkan penentuan posisi cawapres sepenuhnya kepada dirinya, dia mengira itu sekedar fatsun politik saja.

"Prabowo sepertinya ingin menjaga kehormatan SBY dan pada saat yang sama berusaha menjaga perasaan PKS dan PAN sebagai mitra koalisi potensial berikutnya," ucapnya.

Sebelumnya, Muzani mengatakan, saat ini sudah ada perkembangan signifikan dalam penjajakan komunikasi yang dilakukan tersebut. Bakal Cawapres Prabowo sudah mengerucut kepada dua nama.

"Pembicaraan sampai dengan tadi malam Wapres yang akan mendampingi pak Prabowo sudah mulai mengerucut kepada dua nama," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (6/8/2018).

Menurut Muzani, dua nama tersebut kini terus dimatangkan. Selain dikomunikasikan dengan partai koalisi, dua nama tersebut menurut Muzani dikomunikasikan dengan sejumlah pihak terkait.

"Kita sedang terus melakukan pembicaraan dengan partai-partai calon koalisi untuk mmbicarakan nama-nama tersebut. Dan kita juga terus melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait yang bisa memberikan suport dukungan kita karena itu mungkin kita akan mengambil keputusan untuk Wapres di akhir," katanya.

Muzani enggan menyebutkan ke dua nama yang kini sedang dibahas tersebut.

Yang pasti menurutnya dalam pembahasan ke dua nama itu, perlu dilakukan dengan sabar dan telaten, sehingga yang terpilih nanti mampun bersaing dengan calon petahana.

"Tetapi tentu saja pembicaraan ini harus sabar, harus telaten, dan kita harus memiliki ya kesabaran untuk mendengar dari semua," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan