Jumat, 10 Oktober 2025

Polemik Ratna Sarumpaet

Pengakuan Ratna Sarumpaet: Berawal dari Sedot Lemak, Bertemu Prabowo, Hingga Akhiri Kebohongan

Aktivis Ratna Sarumpaet kini menjadi sorotan setelah mengakui cerita bohong penganiayaan terhadap dirinya.

Penulis: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet kini menjadi sorotan setelah mengakui cerita bohong penganiayaan terhadap dirinya.

Sebelumnya, tersiar kabar Ratna Sarumpaet dianiaya tiga orang tidak di kenal di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018.

Beredar juga foto-foto Ratna Sarumpaet dengan wajah lebam.

Sejumlah tokoh pun merespons hal tersebut termasuk calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Baca: Pernah Pimpin Pasukan Mengapa Prabowo Bisa Dikelabui Ratna Sarumpaet? Dahnil Anzar Beri Penjelasan

Namun, kejanggalan-kejanggalan mulai terungkap setelah kepolisian melakukan langkan penyelidikan dengan mengecek sejumlah rumah sakit di Bandung.

Kemudian, polisi pun mengecek agenda internasional yang dilaksanakan di Bandung.

Tidak sampai di sana, kepolisian pun mengecek Rumah Sakit Bedah Bina Estetika Jakarta yang diketahui sebagai tempat dirawatnya Ratna Sarumpaet.

Hasil penyelidikan kepolisian mengungkapkan bahwa Ratna pada 21 September 2018 tidak berada di Bandung.

Baca: Ratna Sarumpaet Berbohong, Gibran Rakabuming Tanggapi Permintaan Maaf Fadli Zon hingga Rizal Ramli

Justru, ia berada di Rumah Sakit Bedah Bina Estetika Jakarta.

Hal tersebut pun diperkuat dengan CCTV yang menunjukan gambar kedatangan Ratna Sarumpaet.

Kepolisian pun memastikan tidak ada peristiwa penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet

Setelah kepolisian menggelar jumpa pers atas kasus tersebut, Rabu (3/10/2018) siang Ratna pun menggelar jumpa pers mengakui apa yang sebenarnya terjadi.

Dimulainya kebohongan

Ratna menceritakan awalnya dirinya mendatangi Rumah Sakit Bedah Bina Estetika di Menteng, Jakarta Pusat pada 21 September 2018.

"Waktu itu saya mendatangi rumah sakit khusus bedah dan mendatangi dokter khusus bedah bernama Sidik Setya Miharja untuk melakukan operasi sedot lemak di pipi kiri saya,” jelasnya.

Baca: Kabar Pemukulan Ratna Sarumpaet Hoax, Prabowo Minta Maaf

Ratna kemudian mendapati wajahnya mengalami lebam usai operasi tersebut pada 22 September 2018.

Ia mengakui kebodohannya dimulai sejak mengetahui keberadaan wajahnya dan pulang ke rumah.

"(Wajah lebam) Dokter bilang itu biasa. Kemudian saya pulang menemui anak saya dan saya melakukan kebohongan dengan mengatakan bahwa saya mengalami penganiayaan dan informasi itu dikorek terus hingga seminggu kemudian,” jelasnya.

Bertemu Prabowo

Kebohongan yang dilakukannya kepada anak-anaknya membawa dirinya bertemu Prabowo dan sejumlah tokoh lain seperti Fadli Zon, Amien Rais, dan Djoko Santoso di Lapangan Nusantara Polo Club di Kranggan, Gunungputri, Bogor, dekat kediaman Prabowo di Hambalang.

"Lebam itu diakibatkan operasi sedot lemak di pipi kiri, tapi saya mengaku kepada anak saya telah mengalami penganiayaan, kemudian pengakuan itu membawa saya bertemu dengan Pak Prabowo dan Pak Djoko Santoso di Lapangan Polo, saya terus melakukan kebohongan di sana,” tuturnya.

Ia pun tetap membiarkan kebohongannya terus mengalir meskipun sudah bertemu Prabowo.

"Sampai meninggalkan Lapangan Polo itu saya masih membiarkan kebohongan itu terus mengalir dan saya diam saja,” imbuhnya.

Baca: Sudah Lama Putus dari Reino Barack, Luna Maya Unggah Tulisan Tak Butuh Cinta dari Pria. Masih Galau?

Sampai saatnya ketika Ratna mengaku tak mampu membendung rasa malunya ketika mendapat pembelaan dari Prabowo Subianto dan Amien Rais pada Selasa (2/10/2018) malam.

"Saya kemudian melihat Pak Prabowo, Pak Amien, Pak Djoko Santoso sampai teman-teman dan emak-emak membela saya di Cikini,” katanya.

Ia menegaskan bila cerita penganiayaan yang menimpa dirinya hanya khayalan semata.

"Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayalan yang entah diberikan setan mana kepada saya seperti itu," kata Ratna.

Akhiri Kebohongan

Ratna memutuskan untuk membuka semua kebohonganya setelah dirinya merenungkan kesalahannya pada Selasa (2/10/2018) malam.

"Saya tadi malam berulang kali dan tadi pagi saya katakan pada diri saya harus stop," tegas Ratna.

Sebelum memutuskan untuk memberi pengakuan atas kebohongannya di depan puluhan wartawan Ratna mengaku terlebih dulu meminta maaf kepada anak-anaknya dan mereka yang tinggal di rumahnya.

“Saya semalam melakukan salat istikharah dan akhirnya tadi pagi saya panggil anak saya dan saya ceritakan semuanya sebenarnya,” kata Ratna.

Ditemani pengacara dari ACTA Sari Nurmala Sari dan Hendarsam, Ansufri Idrus Sambo, dan Soraya, Ratna mengakui kebohongan yang telah dilakukannya adalah perbuatan salah.

Ia juga mengaku tidak punya cara mengatasi kebohongan yang telah ia perbuat selain mengakui perbuatannya dan memperbaikinya di kemudian hari.

"Bohong itu perbuatan yang salah dan saya tidak punya jawaban bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan memperbaikinya," kata Ratna.

Setelah meminta maaf kepada orang-orang yang telah ia bohongi, ia berharap agar mereka dapat memaafkan dirinya.

"Mudah mudahan dengan itu semua pihak yang terdampak perbuatan saya ini mau menerima bahwa saya hanya manusia biasa. Perempuan yang dikagumi banyak orang itu juga bisa tergelincir," kata Ratna dengan suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca.

Minta maaf

Ratna kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada Prabowo Subianto dan pihak-pihak yang tergabung dalam Badan Kampanye Nasional (BKN) Koalisi Adil Makmur.

Ratna mengaku bahwa tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalahnya kecuali mengakuinya.

Ia pun berjanji untuk berjuang memulihkan perjuangan yang sedang dilakukan Koalisi Adil Makmur menatap Pilpres 2019.

"Saya minta maaf kepada Pak Prabowo yang membela kebohongan saya dan kepada Pak Amien yang mendengarkan kebohongan saya, semoga Tuhan memberi kita kekuatan agar peristiwa ini tak mempengaruhi perjuangan kita,”katanya.

Ia juga meminta maaf kepada lawan-lawannya yang memanfaatkan momentum tersebut untuk menyerangnya.

"Saya meminta maaf kepada semuanya, termasuk kepada lawan-lawan yang biasa saya kritik yang kini berbalik kepada saya, sekarang saya harus mengakui sebagai pencipta hoaks terbaik,” ujarnya. (Tribunnews.com/Rizal Bomantama/ Gita Irawan)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved