Minggu, 7 September 2025

Dosen UGM Tanggapi Kasus Sudirman Said: Politisi Juga Harus Memiliki Etika

Di musim kampanye politik seperti saat ini, harusnya para politisi itu tahu bahwa penggunaan kampus sebagai arena kampanye itu ada aturannya.

Istimewa
Kampus UGM Yogyakarta 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di musim kampanye politik seperti saat ini, harusnya para politisi itu tahu bahwa penggunaan kampus sebagai arena kampanye itu ada aturannya. 

Pernyataan ini disampaikan Sosiolog dan Dosen Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sujito dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (15/10/2018), terkait pembatalan seminar Sudirman Said di UGM.

Baca: Genoa, Kawah Candradimuka bagi Calon Bintang Barcelona

“Kasus di Fakultas Peternakan UGM yang baru saja terjadi ini, ibarat mengadu mahasiswa dengan pengurus kampus. Kasihan mahasiswa dan pengurus kampus UGM terjadi konflik, akibat kepentingan politisi.”

“Kita tahu, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan adalah Calon Legislatif dan juga Tim Sukses salah satu Capres. Tentu forum yang akan digelar mahasiswa itu bisa berubah menjadi forum politisi," ujar Dosen UGM ini.

Untuk itu dia menilai, wajar saja kalau para insan akademik dan pengurus kampus bereaksi keras menolak dengan sejumlah argumen.

“Mana mungkin forum itu disebut ilmiah, sedangkan beberapa pembicara adalah Calon Legislatif dan Tim Sukses salah satu Calon Presiden, yang sedang dalam momen kampanye," ucapnya.

“Situasi seperti tidak perlu terjadi jika para politisi menjaga etika politik dalam berinteraksi dengan kampus.”

Baca: Pengusaha Takut Sumbang Prabowo di Pilpres 2019, Timses Jokowi Ungkap Hal Ini

Dia tegaskan, Kampus bukan anti politik, namun etika politik harus dijaga agar penghormatan pada institusi kampus selalu dipertahankan, agar kampus juga makin hormat terhadap politisi.

“Mahasiswa dan pengurus kampus perlu saling menjaga komunikasi, jangan sampai mudah masuk pusaran permainan elit politik yang sekarang sedang bergerilya kampanye ke kampus-kampus," jelasnya.

Seperti diketahui, Sudirman Said batal menjadi pembicara dalam seminar yang rencananya dilaksanakan di Auditorium Fakultas Peternakan UGM, Jumat (13/10/2018). Namun izin pemakaian tempat mendadak dicabut.

Baca: Novel Bamukmin Singgung Pilpres dan Masuk Surga, Sikap UAS Tegas

Kabag Humas UGM, Iva Ariani membenarkan pencabutan izin pemakaian ruang auditorium tersebut. Pencabutan tersebut dilakukan karena penyelenggara seminar bukan dari civitas akademika UGM.

"Jadi kami tegaskan tidak ada pembatalan dan pembubaran seminar. Kami tidak memberikan izin seminar itu dilaksanakan di auditorium. Kenapa? Karena penyelenggara bukan civitas akademika dari Fakultas Peternakan UGM," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Sabtu (13/10/2018).

Ia pun menjelaskan bahwa untuk menggunakan ruang, fakultas memiliki aturan yang harus dipenuhi. Menurut peraturan, ruang boleh digunakan untuk civitas akademika dan berguna untuk pengembangan Tri Dharma.

"Untuk memakai ruang kan fakultas memiliki aturan. Sementara yang menyelenggarakan itu bukan civitas akademika. Ada sebuah kelompok yang memang anggotanya mahasiswa, individu. Jadi ya nggak boleh digunakan," jelasnya.

Bagi mahasiswa yang tergabung dalam panitia, ia menjamin tidak ada DO. Ia mengungkapkan untuk DO melakukan proses panjang, seperti sidang etik. Peluh sebab itu mahasiswa tidak perlu khawatir dan bisa menjalani proses perkuliahan seperti biasa.

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan UGM, Angger M Ghozwan Hanif menyatakan bahwa seminar kebangsaan bertajuk kepemimpinan era milenial bukan kegiatan BEM Fakultas Peternakan UGM.

"Seminar bukan merupakan kegiatan BEM Fakultas Peternakan UGM. BEM juga tidak pernah mengeluarkan publikasi dalam bentuk apapun, termasuk flyer uang beredar. Oleh sebab itu, Informasi yang beredar bukan tanggungjawab BEM," katanya.

Ia pun menyampaikan fakultas memiliki kebijakan terkait penggunaan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan fakultas.

Selaku ketua BEM, ia juga menyampaikan permintaan maaf pada pihak-pihak terkait atas ketidaknyamanan yang terjadi. (*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan