Jumat, 22 Agustus 2025

Pilpres 2019

Ada Caleg PAN 'Ogah' Kampanyekan Prabowo-Sandi, Kubu Jokowi: Bukti Koalisinya Rapuh

Raja Juli Antoni menanggapi perihal adanya caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) enggan mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menanggapi perihal adanya caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) enggan mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pria yang akrab disapa Antoni ini menyebut, hal itu terjadi lantaran terlalu dominannya Partai Gerindra dalam koalisi tersebut.

Ia mencontohkan, bagaimana dua capres-cawapresnya berasal dari Partai Gerindra dan ditambah tim pemenangannya berasal dari Gerindra.

Hal itu tentu tidak membawa keuntungan apa-apa bagi PAN dan coattail effect alias efek ekor jas.

"Semuanya diborong satu partai. Capres, cawapres, sekretaris dan bendahara juga dari Partai Gerindra. Lalu apa coattail effect yang didapat partai-partai lain," kata Antoni di Posko Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).

Baca: Menteri Susi Semprot Sandiaga, Kubu Jokowi: Cawapres Harus Paham Undang-Undang

Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menilai, hal ini semakin menunjukan koalisi yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sangat tidak solid.

Terbukti dari caleg-caleg PAN yang 'ogah' kampanyekan pasangan nomor urut 02 itu di Pilpres 2019.

"Ini menggambarkan apa yang pernah terjadi di demokrat sebelumnya yang main dua kaki. Ini menunjukan koalisi ini rapuh," ungkap Antoni.

Ia kemudian membandingkan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung pasangam Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca: Prabowo Sebut Pemerintahan Jokowi Ugal-ugalan, Pengamat Politik Bandingkan dengan Era Gus Dur

Antoni mengatakan, semua partai-partai yang mendukung pasangan nomor urut 01 ini diberikan tempat dan jabatan strategis di Tim Kampanye Nasional (TKN).

Sehingga partai-partai pendukungnya juga bisa mendapatkan efek ekor jas.

"Ini berbeda dengan koalisi di sini. PSI partai baru pun diposisikan dengan baik oleh Mas Hasto, seperti Perindo, ‎PKPI," jelas Antoni.

Dikabarkan, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno secara mengejutkan mengungkapkan terkait sejumlah calon anggota legislatif (Caleg) yang diusung partainya, menolak mengampanyekan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Baca: Ruben Onsu Sebut Peneror Keluarganya Sudah Bangun Kerajaan, Bak Kepompong hingga Menggerogoti Aura

Hal ini diketahui oleh Eddy melalui pengakuan langsung caleg yang bersangkutan.

Mereka menolak ikut mensosialisasikan Prabowo-Sandi karena tak sesuai dengan kehendak konstituen.

Padahal, PAN merupakan parpol pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu.

Hal itu disampaikan Eddy Suparno saat menjadi pembicara dalam rilis survei PolMark Indonesia, di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2018).

"Di antara caleg kita yang berjuang di daerah, 'mohon maaf ketum, mohon maaf sekjen. Tetapi di bawah, saya mungkin tidak bisa terang-terangan untuk berpartisipasi dalam pemenangan Pak Prabowo. Karena konstituen saya tidak sejalan dengan itu. Jadi mohon maaf'," ungkap Eddy. 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan