Sabam Sirait, Petarung Politik dan Negarawan Handal
(Bamsoet) memuji Sabam sebagai politisi ulung yang sudah menjadi inspirasi bangsa.
Editor:
Rachmat Hidayat
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi terkesan dengan sepak terjang Sabam Sirait. Deklarator PDI tahun 1973, sebelum berubah menjadi PDI Perjuangan pada tahun 1999.
"Beliau seorang petarung luar biasa. Saya dapat pengalaman luar biasa dari beliau. Sebagai petarung, tak ada kata mundur dalam berkiprah di politik. Dia berani kalau benar dikatakan benar, kalau salah dikatakan salah," ujar Pras.
Presiden Joko Widodo, dalam pengantar buku tersebut, menyampaikan bahwa banyak hal yang pantas diteladani dari kiprah Sabam Sirait, terutama dalam hal integritas dan sikapnya yang konsisten dalam berpolitik.
"Dalam pandangan saya, keteladanan yang ditunjukkan Pak Sabam dalam menjalankan prinsip-prinsip politik yang baik dan lurus sangatlah berarti banyak. Saya bebrapa kali mendapatkan nasihat bagaimana menerapkan prinsip-prinsop politik tersebut dalam praktik di pemerintahan. Dan terus terang saya merasa cocok dengan pemikiran dan nasihat yang beliau sampaikan," tuturnya.
Mewakili keluarga, putera pertama Sabam Sirait, Maruarar Sirait, mengucapkan terima kasih kepada seluruh kerabat, saudara, dan seluruh tamu undangan yang bersedia datang untuk menghadiri serta mendoakan kedua orangtuanya yang merayakan ulang tahun pernikahan ke-50.
Maruarar mengaku sangat merasa dihargai. Apalagi, dalam acara tersebut, di antara yang memimpin doa merupakan seorang ulama, meskipun Sabam Sirait dikenal sebagai pemeluk kristen.
"Inilah Indonesia yang tanpa perbedaan, Indonesia tanpa diskriminasi. Menjadikan perbedaan sebagai kekuatan," ujar Maruarar.