Kamis, 7 Agustus 2025

Dislitbang TNI AL Berhasil Kembangkan Pembuatan Cat Anti Radar

inas Penelitian dan Pengembangan TNI Aangkatan Laut berhasil melakukan penelitian dan pengembangan pembuatan Cat Anti Radar

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Dinas Penerangan Angkatan Laut
Uji coba dinamis cat anti radar kepada KAL Sadarin II-3-02 di Pantai Mutiara, Jakarta, Jumat (29/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Aangkatan Laut (Dislitbangal) berhasil melakukan penelitian dan pengembangan pembuatan Cat Anti Radar melalui Program Insentif Inovasi Industri Kemenristekdikti Tahun Anggaran 2018.

Keberhasilan tersebut merupakan buah kerja sama yang dijalin dengan PT Sigma Utama, Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju Badan Tenaga Nuklir Nasional (PSTBM BATAN), dan Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET LIPI).

Untuk mengetahui keberhasilan Cat Anti Radar tersebut diadakan uji coba dinamis kepada KAL Sadarin II-3-02 di Pantai Mutiara, Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Baca: Ditangkap Polisi, Seorang Bandar Narkoba Mengaku Dapat Sabu dari Balik Lapas

Pengujian secara dinamis dilaksanakan setelah KAL Sadarin II-3-02 dicat dengan menggunakan cat anti radar.

Kemudian dilaksanakan juga pengukuran secara statis dengan radar dan ternyata hasilnya tidak terdeteksi radar.

Pengujian dilaksanakan dengan jarak 20-25 meter di laut dengan obyek bergerak sejauh 1-2 mil.

Sementara itu, Kadislitbangal Laksma TNI Kasih Prihantoro dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa keberhasilan tersebut ke depannya dapat dimanfaatkan TNI AL.

Baca: Belajar dari Kekalahan Timnas U-23 Indonesia, Bali United Latihan Eksekusi Bola Mati

Hal itu sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Laut yang diterima Tribunnews.com, Jumat (29/3/2019).

"Keberhasilan dari penelitian cat anti radar terhadap obyek KAL Sadarin II-3-02 tersebut, di masa mendatang dapat digunakan sebagai strategi TNI atau alutsista TNI untuk mengelabuhi musuh," kata Prihantoro.

Sedangkan menurut Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe mengatakan keberhasilan tersebut merupakan wujud peningkatan kemampuan alutsista TNI AL.

"Salah satu wujud peningkatan kemampuan alutsista TNI adalah pengembangan teknologi siluman atau anti radar," kata Jumain.

Baca: Pancing Minat Bikers, Cargloss Aerox Unjuk Gigi di Indoclub Championship 2019

Teknologi ini merupakan teknologi milenial yang mampu menyerap gelombang radar pada frekuensi tertentu.

Hingga saat ini teknologi tersebut hanya dimiliki oleh negara-negara maju dan tidak bersifat komersial karena merupakan bahan yang sangat strategis untuk pertahanan nasional suatu negara.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Arusukmono, Kadislitbangal Laksma TNI Kasih Prihantoro, Kadismatal Laksma TNI Budi Sulistyo, Danlantamal III Laksma TNI Denih Hendrata, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti Jumain Appe serta Kepala BATAN.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan