Penangkapan Terduga Teroris
Kelompok SL Miliki Militansi Luar Biasa, Densus 88 Antiteror Tetap Waspada
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menilai kelompok SL tentu akan berkurang kekuatannya pasca sang pemimpin diringkus.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Johnson Simanjuntak
WARTA KOTA/henry lopulalan
TERORIS JAD--Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) dan Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, menunjukkan sejumlah gambar barang bukti hasil penangkapan sejumlah teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/5/2019). Tim Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap delapan terduga anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di tiga lokasi yakni Bekasi, Tegal dan Bitung dengan barang bukti sejumlah bahan peledak, yang rencananya akan digunakan untuk peledakan di salah satu pos polisi di kawasan Jati Asih, Bekasi.
Jenderal bintang satu itu menuturkan kelompok SL kemudian melarikan diri ke Papua untuk melakukan latihan dan membentuk sel teroris baru.
Dari sana, kata dia, SL membagi dua kelompoknya. Pertama untuk menuju Bekasi, dan kedua untuk bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso.
"Kemudian mereka lari ke Papua, membentuk sel di Papua, mereka membentuk 2 sel. Pertama menuju ke Bekasi, kemudian kelompok kedua akan bergabung ke Poso," pungkas Dedi.