Polisi Tangkap Pria yang Ancam Penggal Jokowi di Bogor
Polisi menangkap HS, pria yang diduga mengancam memenggal Presiden Joko Widodo dalam video yang viral di media sosial.
Editor:
Sanusi
3. Klarifikasi Dheva Prayoga

Tak lama berselang, spekulasi pun bermunculan. Orang-orang mulai mencari tahu siapa sejatinya pria pengancam nyawa presiden itu.
Saking semangat memburu pria yang mengancam Presiden Jokowi, warganet bahkan sebelumnya ada yang mengunggah satu sosok lelaki yang diduga sebagai orang yang mengancam akan memenggal kepala Jokowi, dengan nama Dheva Suprayoga, beralamat di Kebumen, Jawa Tengah.
Namun sesaat kemudian muncul klarifikasi dari Dheva Suprayoga, dalam video yang diunggah oleh pemilik akun twitter @chicohakim, Dheva Suprayoga memberi klarifikasi bahwa pelaku pengancaman terhadap Jokowi bukanlah dirinya.
Dilansir Tribun dari Suar.id, berikut kutipan utuh klarifikasi Dheva:
“Selamat siang,
“Nama saya Dheva Suprayoga, alamat Gang Teratai Nomor 20, Kebumen, (Jawa Tengah).
“Saya ingin meluruskan dan mengklarifikasi bahwa dari kemarin saya tidak melakukan bepergian.
“Dan saya kemarin juga salat Jumat di Masjid Darussalam, di Kebumen,.
“Saya alumni SMA Taruna Nusantara, dan saya berani menjamin bahwa orang di video tersebut bukan saya.
“Dan saya mendukung upaya Polri untuk menangkap pelaku dan menyelesaikan kasus ini secepat-cepatnya. Terima kasih.”
Dilansir dari Kompas.com, polisi memastikan Dheva Prayoga (24), warga Kebumen, Jawa Tengah, bukan pelaku pengancaman terhadap Presiden Jokowi saat demonstrasi di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jum'at (10/5/2019).
Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Suparno mengatakan setelah klarifikasi dan pemeriksaan intensif, Dheva dipastikan bukan orang dalam video yang mengancam akan memenggal kepala Jokowi.
"Setelah melalui pemeriksaan, pada hari Jumat kemarin Dheva berada di Kebumen dan pernyataannya dikuatkan oleh beberapa orang yang menjadi saksi," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (12/5/2019).
Suparno menjelaskan Dheva selama ini tinggal di Kebumen dan terakhir ke Jakarta pada tahun 2016. Selama ini yang bersangkutan juga tidak pernah aktif dalam dunia politik, termasuk saat pemilu 2019 ini.